Hamparan Edelweis di Lereng Utara Puncak Gunung Ciremai Terbakar

190815ciremaI
NURYAMAN/PRLM
KOBARAN api ditandai kepulan asap di atas awan terpantau dari Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, sedang melalap vegetasi di sekitar Blok Pangasinan lereng timur laut puncak Gunung Ciremai, Rabu (19/8/2015) siang.*

KUNINGAN, (PRLM).-Hamparan vegetasi di bagian utara lereng puncak Gunung Ciremai, termasuk tumbuhan edelweis yang sedang berbunga mekar, cantigi, dan aneka jenis tumbuhan khas di puncak gunung berapi itu, kini nyaris habis dilalap api.

Kebakaran di bagian puncak gunung berapi tertinggi di Jawa Barat itu, berawal sejak Jumat (15/8/2015) dan hingga Rabu (19/8/2015) masih terus merambat luas melalap vegetasi dan merusak ekosistem alami khas lainnya di puncak gunung tersebut.

Berdasarkan pantauan serta keterangan yang diperoleh “PRLM” dari Kepala Seksi Taman Nasional wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Hawal Widodo, api kebakaran itu berawal dari sekitar Blok Kawahburung, lereng barat laut puncak Ciremai belahan wilayah Kabupaten Majalengka.

Titik awal api kebakaran itu terpantau mulai muncul pada Jumat (15/8/2015). Sejak itu, kobaran api dari blok tersebut meluas terdorong angin ke arah timur melalap aneka vegetasi termasuk hamparan tumbuhan bunga edelweis dan cantigi di belahan utara lereng puncak gunung tersebut.

Bahkan, terpantau hingga Rabu (19/8/2015) sore, rembetan api kebakaran di lereng puncak gunung tersebut telah menjangkau ke bagian lereng timur laut sekitar Blok Pangasinan mendekati bagian puncak jalur pendakian Linggarjati, Kabupaten Kuningan.

“Ya, betul. Api yang sekarang telah melalap vegetasi di sekitar Blok Pangasinan itu, merupakan rembetan dari titik api kebakaran di sekitar Kawahburung,” ujar Hawal Widodo, yang sedang memantau perkembangan gerakan api kebakaran itu dari Blok Bintangot di bagian lereng utara gunung tersebut, Rabu (19/8/2015).

Keterangan senada juga disebutkan Avo Juhartono, salah seorang dari tiga personel Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, yang sedang berada di puncak Gunung Ciremai, ujung jalur pendakian Linggarjati.

“Saat ini, kobaran api sudah masuk area Blok Pangasinan bergerak ke arah selatan mendekati bagian puncak jalur pendakian Linggarjati. Saat ini, kami bersama personel tim ranger jalur pendakian Palutungan dan Linggarjati, serta seorang personel dari BTNGC sedang berupaya membuat dandangan atau alur sekat bakar agar api tidak terus meluas ke lereng bagian timur serta ke hutan rimba bagian bawah,” ujar Avo Juhartono, saat dikontak “PRLM” melalui radio kumunikasi dua arah, Rabu (19/8/2015) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kepala BTNGC didampingi Hawal Widodo, menyatakan menyikapi kebakaran di puncak gunung tersebut, pihaknya sejak hari pertama kejadian telah memberangkatkan Masyarakat Peduli Api binaan BTNGC, serta sejumlah sukarelawan untuk mengendalikan rembetan api di kawasan puncak Ciremai. Namun, lokasi-lokasi yang sedang terbakar itu, ujarnya, merupakan medan yang sangat sulit dijangkau orang.

“Karena pertimbangan itu, tim yang diberangkatkan langsung oleh BTNGC maupun dari kalangan sukarelawan, tidak berani kami arahkan untuk berhadapan langsung menumpas setiap titik kobaran api di sana. Namun, baru kami arahkan supaya melakukan pengendalian saja agar rembetan apinya tidak terus merembet luas. Misalnya, yaitu dengan membuat alur-alur dandangan atau sekat bakar,” kata Hawal Widodo.

Ia menambahkan jika cara tersebut tidak berhasil, pihaknya akan meminta bantuan pemadaman melalui udara menggunakan helikopter kepada pihak terkait.

Sementara itu, menyusul adanya kebakaran tersebut, pihak BTNGC untuk sementara ini telah menutup semua jalur pendakian resmi gunung tersebut untuk aktivitas pendakian. Penutupan semua jalur pendakian menuju puncak Gunung Ciremai, mulai diberlakukan BTNGC terhitung sejak Minggu (16/8/2015) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

sumber : Pikiran Rakyat
Ikuti Kami