Kelompok Cakrawala berlatih mengedukasi pengunjung di Gunung Ciremai

IMG-20180713-WA0037

Wisata alam saat ini sudah menjadi tren positif di setiap kalangan dengan berbagai usia, baik yang tinggal di pedesaan terlebih di perkotaan. Secara psikologis, tubuh manusia harus diberikan hak untuk bersantai dan refreshing di luar rutinitas harian, karena penyakit yang ada saat ini sebagian besar dikarenakan pikiran yang kurang sehat dan kurang positif. Banyak alternatif lokasi wisata alam yang ada di Indonesia. Dengan kekayaan alam yang beraneka ragam, seperti keanekaragaman hayati dan ekosistemnya, setiap orang dapat memilih sesuai dengan kebutuhan, mulai dari pegunungan hingga pantai sampai dengan dasar laut.


.
Salah satu destinasi wisata alam adalah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Selain pengunjung dapat bersantai dan refreshing, edukasi juga didapat. Sebagai kawasan konservasi yang bertujuan untuk ilmu pengetahuan dan pendidikan, TNGC dapat menjadi laboratorium alam atau tempat pembelajaran bagi pelajar, mahasiswa ataupun masyarakat secara umum. TNGC tidak hanya menawarkan satu lokasi saja namun 54 lokasi wisata alam, salah satunya adalah Situs Lingga.
.
Berawal dari keinginan beberapa masyarakat Desa Sagarahiang untuk mengembangkan potensi alam dan budaya yang ada di kawasan TNGC, terbentuk kelompok Cakrawala pada tahun 2014 dengan legalitas pengesahan Kepala Desa Sagarahiang. Ukad sebagai ketua kelompok yang juga merupakan juru kunci Situs Lingga berupaya melakukan penataan secara bertahap bersama dengan sepuluh orang anggota lainnya. Perjuangan dan kerja keras bertahun-tahun membuahkan hasil, pada Juni 2018 kelompok Cakrawala menerima kunjungan kemah pendidikan pelajar tingkat SD dan SLTP lingkup DKI Jakarta selama tiga hari dua malam sebanyak 21 orang siswa dan 12 orang orang tua dan pendamping/ fasilitator. Pada kesempatan tersebut, Cakrawala belajar untuk memberikan pelayanan kepada pengunjung dan edukasi mengenai konservasi, taman nasional, sumberdaya alam hayati dan ekosistem TNGC dan sejarah budaya yang ada di kawasan TNGC. Banyak peninggalan sejarah budaya seperti situs baik yang ada di kawasan TNGC maupun sekitar wilayah Desa Sagarahiang.

IMG-20180713-WA0038
.
Kemah pendidikan difasilitasi oleh lembaga Indonesia Writing Edu Center (IWEC), yang pendirinya juga sudah berpengalaman dalam pengelolaan ekowisata dan pelayanan pengunjung, Nurdin Razak. Nurdin memberikan semangat kepada kelompok bahwa sejengkal potensi kawasan atau potensi yang ada di desa dapat memberikan nilai lebih apabila diceritakan dan dibungkus dengan baik. Bagi pelaku ekowisata, menceritakan dan menunjukkan apa yang dimiliki menjadi keharusan karena poin pentingnya bagaimana cerita dari obyek tersebut menjadi daya tarik bagi pengunjung. Wisata alam di kawasan konservasi tidak hanya sekedar berkunjung, “refreshing”, menikmati alam dan bersantai namun juga harus memiliki edukasi/ pendidikan. Ini yang akan dimulai oleh kelompok Cakrawala.
.
Salah satu program/ paket ekowisata yang sudah dirancang oleh kelompok bersama dengan Balai TNGC adalah kemah sehat dan berbudaya. Pada kegiatan kemah tersebut, pengunjung hanya diperkenankan membawa peralatan pribadi dan makanan ringan yang sampahnya dibawa kembali. Mulai dari peralatan kemah, akomodasi dan fasilitas penunjang lainnya sudah disiapkan kelompok kecuali apabila ada permintaan tertentu dari pengunjung. Pada kemah sehat dan berbudaya, edukasi mengenai konservasi, taman nasional, sumberdaya alam hayati dan ekosistem TNGC dan sejarah budaya yang ada di kawasan TNGC menjadi materi yang diberikan kepada pengunjung. Selebihnya acara disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Dengan adanya pengunjung pertama pada kemah sehat dan berbudaya, diharapkan kelompok Cakrawala memiliki amunisi tambahan untuk terus mengembangkan kapasitas diri dan siap menjadi pelaku ekowisata yang profesional.
.
[teks © Nisa Syachera, foto © Cakrawala – BTNGC |062018]
.
#klhk
#ayoketamannasional
#gunungciremai
#wonderfulindonesia
#pesonaindonesia
#pesonakuningan
#situslinggga

Ikuti Kami