pelestarian kawasan maka diperlukan kegiatan pengelolaan keanekaragaman hayati baik pembinaan habitat maupun pembinaan populasi yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kelestarian flora dan fauna yang ada dalam kawasan TNGC. Langkah awal dalam melakukan pembinaan populasi tentunya pengumpulan data dan informasi populasi menjadi dasar dalam pelaksanaannya.”
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primates
Famili : Cercopithecidae
Sub famili : Colobinae
Genus : Presbytis, dan Presbytis aygula Linnaeus, 1758
Species : Presbytis comate
Surili (Presbytis comate) adalah salah satu satwa endemik penting yang keberadaannya sudah sulit untuk dijumpai dan memiliki kekhasan di wilayah Pulau Jawa terutama Jawa bagian barat. Taman Nasional Gunung Ciremai merupakan salah satu lokasi penyebaran Surili di Jawa Barat. Populasi Surili di TNGC banyak mengalami ancaman. Pembuatan hutan produksi yang dilakukan masa lalu, pencurian kayu, penggarapan hutan dan kebakaran hutan merupakan ancaman nyata bagi keberadaan habitat dan populasi Surili.
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring Habitat dan Populasi Surili dilakukan di Blok Dilem, Resort Argalingga, SPTN Wil. II Majalengka, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai. Secara umum kondisi kawasan di Resort Argalingga adalah sebagai berikut :
Luas Wilayah : 2.238,60 Ha
Nama Desa Sekitar : Argalingga, Cikaracak, Indrakila
Kondisi Vegetasi : Hutan Tanaman Pinus (tanaman Perum Perhutani) dan Hutan Alam
Jenis Gangguan Kawasan: Pencurian Kayu (waktu terakhir terjadinya gangguan pada Maret 2011)
Kondisi Habitat Blok Dilem
Tipe Ekosistem : Hutan Sekunder
Jenis Vegetasi Dominan : Hamarang, Kareumbi, Kibesi, Kihiur, Kipare, Kopo, Mara, Pasang, Saninten, Surian
Aksesbilitas : Sulit
Vegetasi habitat Surili di Blok Dilem tidak sepenuhnya terdiri dari vegetasi hutan alam di karenakan menurut informasi dari masyarakat sekitar, Surili sering juga beraktifitas di areal tegakan hutan pinus yang berbatasan dengan hutan alam. Blok Dilem didominasi jenis tumbuhan pada tingkat tiang dan pohon seperti Kihiur, Pasang, Hamerang dan Saninten.
Kondisi Populasi
Monitoring Populasi Surili dilakukan selama 1 hari survey lokasi (23 Juni 2012) dan 4 hari (3-6 Juli 2013). Kegiatan monitoring dalam 1 hari dilakukan 2 kali pengamatan yaitu pada pagi (pukul 05.00 s/d 10.00 wib) dan sore (pukul 15.00 s/d 18.00 wib). Berikut hasilnya :
Pengamatan |
Waktu |
Waktu Jumpa |
Jumlah |
Jumlah |
Aktifitas |
Keterangan |
|
Dewasa |
Anak |
||||||
I |
Eksplorasi lokasi untuk menentukan lokasi pengamatan dengan metode konsentrasi | ||||||
II |
Pagi
Sore
|
07.30
– |
3
– |
–
– |
3
– |
Makan, berjemur dan main
– |
Terlihat bertengger di pohon Pasang. Di temukan Monyet Ekor Panjang 8 ekor sedang beraktifitas bermain
– |
III |
Pagi Sore |
– – |
– – |
– – |
– – |
– – |
Nihil
Nihil |
IV |
Pagi Sore |
– 16.30 |
– 4 |
– – |
– 4 |
– Bermaik dan makan |
Nihil
Terlihat bertengger di poho Pasang |
V |
Pagi Sore |
– – |
– – |
– – |
– – |
– – |
Nihil
Ditemukan monyet ekor panjang 9 ekor sedang beraktifitas bermain |