Salah satu manifestasi energi panasbumi yang terlihat dipermukaan adalah adanya gunungapi. Sehingga selama ini kebanyakan kita melihat potensi panasbumi hanya bila ada asosiasi dengan gunung api disekitarnya. Namun sumberpanas bumi tidak harus dari proses gunung api atau vulkanis.
Panas Bumi adalah mencari panas dari dalam bumi. Apapun sumber panas itu, tidak selalu berhubungan dengan gunung api. Perhatikan proses pemanfaatan panas yang tertutup, air panas diambil dan yang sudah dingin diinjeksikan untuk menjaga kelestarian sirkulasi panasnya.
Sumber panas bumi tidak harus berasosiasi dengan gunung api. Sehingga bila diketahui potensi panas bumi yang lain tentusaja jumlah potensi di Indonesia menjadi lebih dari yang diketahui saat ini. Perlu usaha eksplorasi untuk memanfaatkan panasbumi ini.
Walaupun gradien panasnya tidak setinggi di daerah vulkanik, sumber panas bumi ini cukup untuk menghasilkan listrik. Salahsatunya di Indonesia ada di Sulawesi Tenggara, Lainea.
Manifestasi panas bumi yang berkembang adalah mata air panas, tanah panas dan batuan ubahan, selain itu terdapat juga bualan gas yang berasosiasi dengan batuan ubahan yang tercium bau gas H2S yang cukup kuat.
Temperatur air panas mencapai 80 oC, pH netral dengan kondisi air yang jernih. Tipe air panas secara keseluruhan termasuk dalam tipe bikarbonat, sedangkan berdasarkan tingkat kesetimbangan air panas di daerah ini termasuk dalam zona Immature Water yang mengindikasikan bahwa tingkat pencampuran dengan air meteorik sangat besar. Sedangkan data isotop Oksigen-18 dan deuterium menunjukkan bahwa mata air panas Landai dan Lainea mengalami interaksi dengan batuan samping selama bergerak dari reservoir menuju permukaan.
“Waddduh, meteorik itu apa ada hubungan dengan meteor”
“Meteoric water itu artinya air hujan. Orang geologi itu suka istilah aneh2 ya ?”
Berapa potensi Geotermal Indonesia ?
Besarnya sumberdaya tidak signifikan berkembang artinya tidak ada kegiatan eksplorasi yang memberikan arti penemuan cadangan baru. Demikian juga dengan minimnya kapasitas terpasang.
Kita selalu mendengar bahwa Indonesia memiliki 40% potensi panasbumi dunia. Namun sebenarnya Indonesia itu termasuk negara yang malas dalam melakukan kegiatan eksplorasi sumberdayanya, sehingga jumlah potensi ini tidak berubah menjadi cadangan.
“Pakde bilang masih ada tantangan. Lah itu malah dibuat issue kalau panasbumi merusak alam juga ada yg memberitakan dijual. Pripun nik ?”
‘Thole, tantangan memang tidak hanya dari luar. Dari dalam sendiri masih lebih suka udreg-udregan”
Tantangan dari dalam terutama ketika dirnturkan antara satu jenis sumber energi dengan sumber energi yang lain. Banyak yang mengatakan sebaiknya beralih ke energi terbarukan padahal lebih tepatnya bukan beralih, tetapi MENAMBAH potensi energi. Baik itu energi bahari (laut) Dengan bahari saja tidak cukup, dengan batubara saja tidak lengkap, dengan PLTN juga ngga memenuhi. Semua perlu dan saling menambah. Jangan dikontraskan dan diadu, tetapi dijalankan pada arah yang sama untuk saling mendukung !
Jadi kalau panasbumi tipe yang tidak berhubungan langsung dengan vulkanik ini juga dieksplorasi tentunya jumlah sumberdaya dan cadangannya akan terus bertambah. Dan pasti akan membuat Indonesia terang benderang !