(14/04/2016)Entah angin apa yang membawa Ogut (bukan nama sebenarnya, Red), seorang warga Awirarangan-Kuningan sehingga dengan suka rela memberikan salah satu hewan peliharaan kesayangannya ke Balai TNGC. Hewan itu adalah seekor Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) yang telah berusia 1,5 tahun dalam keadaan sehat. Menurut ceritanya, Elang Brontok itu didapatkannya dari seseorang temannya di wilayah Kuningan timur sejak Elang Brontok itu masih kecil. Ogut mengurusnya dengan sangat baik hingga tiba saatnya dia menyerahkannya kepada kami. Patut diduga bahwa pemberitaan yang gencar dilakukan oleh Kementerian LHK melalui berbagai media dapat menjadi pemicu Ogut untuk sadar hukum. Bahwa memang tindakan memelihara satwa dilindungi adalah perbuatan yang keliru dan tentunya melanggar hukum!
Singkat cerita Elang tersebut diserahkan oleh si empunya kepada kami. Kontan kami menyambut kehadirannya dengan tangan terbuka. Setelah beberapa hari dihabituasi, elang tersebut siap untuk dilepas ke alam liar gunung ciremai.
Bertepatan dengan Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar yang dicanangkan oleh Bapak Presiden, Ir. H Joko Widodo di TN Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pelepasan Elang Brontok bertempat di Blok Simpang Angin RPTN Mandirancan SPTN Wilayah I Kuningan. Dengan disaksikan oleh unsur Muspida Kecamatan Mandirancan yaitu Camat, Danramil, Kapolsek dan Kepala Desa Seda.
“Dengan dilepasnya Elang Brontok ini semoga dia dapat beranak-pinak di alam liar ciremai” sambut Pak Ir. Padmo Wiyoso, Kepala Balai TNGC dalam sambutannya.
Sementera Pa Camat Mandirancan mengatakan “Pemerintah Kabupaten Kuningan telah memiliki Perda No 10 tentang pelestarian burung dan ikan untuk mendukung keberadaan TNGC” sambungnya.
Ada kejadian mengejutkan dalam pelepasan Elang Brontok itu. Ketika pintu kandang telah dibuka oleh Pak Camat, ketika itu pula Elang Brontok itu langsung terbang meninggalkan kandangya. Sontak saja kejadian itu membuat terpana sejenak para hadirin. Selang beberapa detik barulah disadari bahwa ternyata Elang itu telah terbang jauh membumbung tingggi.
“Yah, padahal belum terfoto” gumam hati seorang hadirin.
Pak Ir. Padmo Wiyoso mencairkan suasana “Yang penting niat bagusnya dulu. Mungkin Elang itu sudah tidak sabar lagi” ucapnya mantap.
Selamat terbang Elang Brontok ! Semoga engkau hidup senang dalam ekositem alami sebagai pemuncak dalam rantai makanan.