Selasa (25/07/2017) Direktur Jenderal KSDAE mengajak para Kepala Balai Taman Nasional dan Kepala Balai KSDA se-Indonesia belajar menerapkan kerjasama pengelolaan kawasan taman nasional bersama masyarakat sekitar kawasan seperti yang kini telah berjalan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Rombongan datang dengan mengendarai bus dan tiba di lokasi pada tengah hari. Setelah santap makan siang acara dimulai dengan diskusi antara para inohong Direktorat Jenderal KSDAE dengan kelompok masyarakat pengelola wisata alam di Taman Nasional Gunung Ciremai. Suasana diskusi berlangsung cair tanpa rasa sungkan dari peserta untuk mengutarakan pengalamannya dalam kerjasama kemitraan pengelolaan wisata alam.
“Hari ini kita melakukan kegiatan kembali ke lapangan. Karena sangat penting untuk mengetahui secara langsung kondisi lapangan” ucap Dirjen KSDAE meyakinkan para peserta.
Kelompok Bujangga Manik dari Desa Padabeunghar Kec. Pasawakan Kab. Kuningan mendapatkan apresiasi dari Dirjen KSDAE karena dianggap berhasil melakukan alih profesi dari petani garap dan pemburu menjadi pelaku wisata alam. Selain itu Kelompok Bujangga Manik juga berhasil menyulap kondisi Batu Luhur dan Bukit 1000 Bintang yang dulu gersang dan tandus menjadi obyek daya tarik wisata alam yang berpotensi untuk meningkatkan pendapatan usaha ekonomi masyarakat sekitar.
Saat ini Bukit 1000 Bintang menjadi salah satu nominator dalam Anugerah Pesona Indonesia kategori Dataran Tinggi Terpopuler. Pemenang penghargaan tersebut ditentukan secara voting melalui SMS atau dengan mengklik link website.
Selain menjadi lokasi wisata alam, Batu luhur dan Bukit 1000 Bintang diharapkan mampu meredam agresivitas bencana kebakaran hutan yang kerap terjadi di musim kemarau pada era tersebut. Kehadiran aktivitas kelompok masyarakat tersebut dapat berperan ganda sebagai posko Dalkarhutla.
Diskusi berlangsung hingga sore hari. Setelah Ashar rombongan Dirjen KSDAE meninggalkan ODTWA Batu Luhur untuk melanjutkan perjalanan ke Garut.