Cinta kepada alam dan lingkungan merupakan kalimat yang sering kita dengar akhir-akhir ini di televisi maupun di sumber informasi lain. Cinta kepada alam dan lingkungan adalah kalimat yang mengajak kita untuk selalu menjaga alam dan lingkungan tempat kita berpijak yaitu bumi. Kalimat tersebut terdiri dari kata kata yang bermakna yaitu Cinta, Alam dan Lingkungan. Cinta adalah rasa sayang akan sesuatu baik itu kepada manusia maupun pada hal hal yang lain. Alam adalah apa yang ada di lingkungan kita dimana tempat tersebut telah ada dari dahulu sejak terciptanya tempat tinggal kita yaitu bumi. Lingkungan adalah daerah tempat tinggal kita atau yang berdekatan dengan tempat tinggal kita yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Jadi Cinta kepada Alam dan lingkungan adalah rasa kasih sayang kepada alam kita termasuk bumi dan tempat kita tinggal, intinya kita harus menjaga alam dan lingkungan kita agar tidak rusak oleh tangan tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.
Selama 7 bulan dalam tahun 2017, Balai TNGC telah menerima beberapa ekor fauna baik yang dilindungi ataupun tidak dilindungi dari warga masyarakat sekitar yang menyerahkan satwa peliharaan dan temuannya. Penyerahan oleh warga tersebut dilakukan dengan sukarela karena memang telah mengetahui bahwa memelihara fauna tertentu tidak diperbolehkan atau harus memiliki izin.
Flora & fauna hasil penyerahan warga kepada Balai TNGC ditindaklanjuti dengan habituasi agar flora & fauna tersebut kembali dalam kondisi yang siap untuk dikembalikan ke habitatnya. Pelepasliaran dapat dilakukan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai setelah berkoordinasi dengan Balai Besar KSDA Jawa Barat sebagai pihak yang berwajib dalam hal ini.
Baru-baru ini Balai TNGC menerima penyerahan seekor fauna Meong Congkok/Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis) dari sorang siswa di salah satu sekolah menengah atas di Kabupaten Kuningan. Dengan ditemani gurunya dia tampak grogi dan malu-malu saat tiba di kantor. Dia mengatakan bahwa dirinya telah membeli seekor Meong Congkok secara online di Medsos Facebook dengan harga 300k karena terkesan dengan penampilan lucu fauna tersebut. Namun tak lama setelah fauna tersebut dimilikinya justru sikap orang-orang didekatnya tidak menyetujui tindakannya itu. Orang tua, guru dan juga teman-teman sekolahnya menyarankan kepada dia agar fauna tersebut segera diserahkan kepada pihak berwajib. Akhirnya dengan ditemani seorang guru sekolah dia bersedia datang ke kantor Balai TNGC untuk menyerahkan fauna tersebut dengan sukarela.
Sebagai generasi muda sudah sepantasnya memiliki sikap cinta alam apalagi menjelang Hari Konservasi Alam Nusantara (HKAN). Sikap seorang siswa itu patut mendapatkan apresiasi atas kerelaannya untuk berperan serta dalam upaya pelestarian alam dan lingkungan.