Suasana sejak berada di ketinggian ± 1.100 Mdpl berjejer deretan koleksi tanaman asli Gunung Ciremai, setidaknya terdapat 195 spesies koleksi tanaman. Koleksi tanaman tersebut dalam kesatuan arboretum di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Lokasi arboretum yang terletak di Blok Erpah SPTN Wilayah I Kuningan ini secara administrasi masuk ke wilayah Dusun Palutungan Desa Cisantana, Cigugur, Kabupaten Kuningan merupakan perpustakaan dan herbarium alami tentang jenis-jenis tumbuhan khas Gunung Ciremai.
Terdapat 95 koleksi tumbuhan di arboretum atau 34% dari jumlah jenis tumbuhan tingkat pohon yang ada di Gunung Ciremai. Adapun berdasarkan data dari berbagai penelitian, bahwa tumbuhan tingkat pohon di TNGC tercatat sebanyak 279 spesies (data PEH BTNGC 2017).
Arboretum di blok Erpah ini dibangun tahun 2010 dengan tujuan pembuatan berfungsi sebagai tempat mengkoleksi berbagai jenis pohon asli dari Gunung Ciremai untuk kepentingan penelitian dan pendidikan.
Arboretum ini juga dirancang untuk memiliki fungsi yang lain, diantaranya :
a. Sebagai tempat koleksi contoh hidup jenis-jenis pohon;
b. Sebagai tempat praktek pengenalan jenis pohon;
c. Sebagai tempat sumber benih dalam jumlah terbatas;
d. Sebagai tempat wisata ilmiah atau minat khusus.
e. Sebagai tempat untuk kepentingan konservasi keanekaragaman hayati, mitigasi perubahan iklim
f. Sebagai tempat pembelajaran mengenai lingkungan dan keanekaragaman hayati untuk berbagai jenjang pendidikan dan umum;
g. Tempat laboratorium lapangan sumber plasma nutfah (bank genetik) yang menyimpan berbagai koleksi jenis tanaman langka dan kehidupan satwaliar lain di dalamnya
h. Tempat diskusi, praktikum dan penelitian bagi beberapa pengunjung;
Melihat potensi dan fungsi arboretum tersebut, Akademi Farmasi (Akfar) Muhamadiyah Kuningan berminat melakukan kerjasama pengembangan tumbuhan obat dan pangan pada arboretum Palutungan. Keseriusan dari pihak Akfar Muhammadiyah ditunjukkan dengan dilakukannya kunjungan pada Jumat pagi tanggal 22 Juni 2018 yaitu DR. Wawang Anwarudin, M.Sc. Apt selaku Direktur Akfar bersama rombongan ke Arboretum Palutungan.
Wawang selanjutnya menyampaikan minat untuk melakukan kerjasama bantuan teknis serta penelitian dan pengembangan tumbuhan obat dan pangan berupa penempatan tenaga ahli farmasi yang profesional, bantuan sarana prasarana pengelolaan berteknologi baru antara lain identifikasi deoxyribonucleic acid (DNA), pemuliaan jenis, pengembangan teknologi penangkaran, pembesaran, tumbuhan obat dan pangan, eksploitasi/inventarisasi potensi dan koleksi specimen, dan pengembangan bioprospecting.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.85/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Kerjasama Penyelenggaraan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, maka minat kerjasama tersebut dituangkan dalam bentuk proposal permohonan kerjasama dan akan disampaikan kepada pihak Balai TNGC.
Semoga dalam waktu dalam waktu dekat pihak Akfar Muhamdian Kuningan bersama Balai TNGC dapat melakukan kerjasama dalam pengembangan tumbuhan obat dan pangan yang ada di kawasan TNGC sehingga manfaat dan fungsi kawasan semakin dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas dan menambah hasanah ilmu pengetahuan di bidang farmasi.
[Teks & foto © Idin Abidin – BTNGC | 062018]