.
Kawasan taman nasional sebagai sarana pendidikan, penelitian dan ilmu pengetahuan kerap kali mendapat kunjungan pelajar dan mahasiswa. Mahasiswa yang datang tak hanya yang berlatar belakang kehutanan, namun juga dari berbagai akademika diantaranya biologi, sosial, ekonomi lingkungan, pariwisata, pertanian dan manajemen. Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dengan icon gunung tertinggi di Jawa Barat tetap menjadi primadona kunjungan pendidikan mahasiswa. Dalam setahunnya, mahasiswa yang berkunjung untuk belajar langsung di alam mencapai 15-20 universitas lokal maupun nasional. Salah satu universitas nasional yang rutin setiap tahunnya belajar adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB.
.
Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB yang melakukan pembelajaran di Gunung Ciremai selama satu bulan sebanyak sepuluh orang. Lokasi studi mulai dari wilayah Kuningan hingga Majalengka sesuai dengan target kurikulum kampus. Tanggal 16 hingga 19 Juli 2018, sebanyak lima orang mahasiswa melakukan observasi lapangan pengamatan satwa dan pengunjung wisata alam di bumi perkemahan Ipukan.
.
Observasi pengamatan satwa yang meliputi primata dan herpetofauna menggunakan metode transek. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan jenis primata surili (Presbytis comata) sebanyak satu kelompok yang terdiri dari 9 ekor dewasa dan 1 anakan. Jenis herpetofauna yaitu kodok merah (Leptophyne cruentata), pada pengamatan pertama berjumlah 12 ekor dan pengamatan kedua sebanyak 23 ekor. Selain itu juga menemukan katak bertanduk (megophrys montana), ular picung (Rhabdophis subminiatus), kodok buduk (Duttaphynus melanosticus), kongkang racun (Odorrana hosii), dan bangkong batu (Limnonectes macrodon).
.
Untuk observasi pengunjung, mahasiswa melakukan wawancara guna mengetahui tingkat kepuasan pengunjung. Atas dasar potensi alam dan keanekaragaman hayati serta kemudahan aksesibilitas, bumi perkemahan Ipukan kerap menjadi alternatif dan pilihan bagi para wisatawan. Pengunjung puas dengan pelayanan yang diberikan pengelola.
.
Sobat Ciremai, hutan pasti akan memberikan manfaat berlimpah bagi makhluk hidup yang ada di dalam dan sekitarnya, termasuk dunia pendidikan. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari proses kehidupan di hutan yang juga menciptakan hubungan sinergis antara manusia dan alamnya. Bukan sebagai manusia penguasa alam namun menjadi manusia yang amanah menjaga alam dan isinya.
.
[teks © azis, foto © pklpfahutanipb2018 – BTNGC | 072018]
.
#klhk
#ayoketamannasional
#gunungciremai
#fahutanipb