Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) merupakan permasalahan yang kerap terjadi pada setiap musim kemarau. Karhutla yang terjadi pada beberapa hari lalu sangat berdampak buruk pada ekologi lingkungan seperti rusaknya ekosistem hutan.
.
Melihat kerugian yang sangat besar tersebut, perlu adanya upaya yang serius dalam pengendalian Karhutla di gunung Ciremai.
.
#sobatCiremai, kegiatan tersebut di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) diarahkan untuk melakukan tindakan pencegahan, pemadaman serta penanganan pasca kejadian.
.
Kegiatan pencegahan dini Karhutla lebih diutamakan melalui sosialisasi, kampanye dan diskusi bersama masyarakat untuk memperoleh upaya pengendalian yang paling efektif yakni bagaimana caranya suatu kawasan hutan tidak terbakar.
.
Berdasarkan informasi dan pencermatan, penyebab kebakaran hutan di gunung Ciremai hampir semuanya disebabkan oleh manusia. Kecil sekali kemungkinannya oleh faktor alam seperti halilintar, gunung api, batu bara.
.
#sobatCiremai, bila memperhatikan faktor penyebab Karhutla tadi, maka sebenarnya gunung Ciremai tidak perlu terbakar bila kita bisa mengendalikan prilaku menyimpang terhadap lingkungan.
.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menyalurkan aktifitas positif masyarakat yakni dengan “Camp Fire Care”.
.
“Camp Fire Care” ialah satu dari dua Role Model dalam pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Tahun 2018.
.
#sobatCiremai, program ini dilaksanakan dalam upaya pencegahan, “ground check” dan “mop up” Karhutla.
.
“Camp Fire Care” Bukit Batu Semar (BBS), desa Bantaragung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat yang dikelola kelompok Lingga Buana bertujuan untuk pelestarian hutan yang diutamakan pada upaya pencegahan kebakaran hutan dan pemulihan ekosistem.
.
Wujud dari kegiatan ini yakni perkemahan yang memiliki atraksi kegiatan pencegahan kebakaran hutan, ekowisata, pendidikan lingkungan dan restorasi kawasan dengan melibatkan peran aktif masyarakat luas.
.
Melindungi kawasan hutan dari bahaya Karhutla yang bisa mengakibatkan kerugian baik secara ekologi maupun ekonomi merupakan tujuan dari program ini.
.
#sobatCiremai, sebenarnya kelompok masyarakat ini telah eksis dalam upaya pengendalian Karhutla dari dulu hingga kini. Namun baru pada tahun inilah mereka mendapatkan “packing” aktifitasnya.
.
Lingga Buana yang memiliki julukan “Tim Bagong” berkomitmen sigap mematikan api dengan reaksi cepat dan tidak mengenal medan yang terjal dan pantang mundur sebelum api padam.
.
Komitmen tadi bukan isapan jempol semata. Mereka telah membuktikannya pada saat kejadian Karhutla yang melanda lereng utara gunung Ciremai beberapa waktu lalu.
.
BBS sebagai lokasi pemantauan titik api berada pada ketinggian 1.800 meter diatas permukaan air laut merupakan “markas” dari Tim Bagong.
.
Untuk mendukung kegiatan ini, terdapat sarana berupa Menara Pemantau, Embung Air, Pos Jaga dan Toilet.
.
Di musim hujan, dimana potensi Karhutla pada titik terendah, BBS dapat menjadi destinasi wisata alam yang menawarkan panorama indah. Kebetulan lokasi BBS tak jauh dari Bumi Perkemahan Awi Lega.
.
Perlu sobat ketahui, toponimi BBS terkait dengan penemuan Arca Batu Semar oleh komunitas sejarawan yang bergabung dalam Grup Majalengka Baheula (Grumala) pada Januari lalu. Arca tersebut kini disimpan di Museum Talaga Manggung, Majalengka.
.
#sobatCiremai, kita mesti terus mengupayakan pencegahan Karhutla untuk membuka jalan menuju “leuweung hejo, rahayat ngejo” (hutan lestari, masyarakat sejahtera, red). So, tetap cintai alam dengan cara baik dan benar.
.
[teks © Gandi, foto © SPTN II Wilayah Majalengka-BTNGC | 102018]
.
#klhk
#ayoketamannasional
#gunungciremai
#stopkarhutla
#saveciremai
#prayforciremai
#campfirecare
#pesonamajalengka
#pesonaindonesia
#wonderfulindonesia