Memasuki kemarau tahun ini, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) telah lakukan upaya cegah kebakaran hutan dan lahan melalui sosialisasi, kampanye, patroli dan “cam fire care” yang melibatkan Masyarakat Peduli Api, Masyarakat Mitra Polhut, aparat desa dan tokoh masyarakat hingga tingkat kabupaten serta instansi terkait lainnya.
Operasi pemadaman dilakukan dengan menggunakan “hand tools” yang ada di Balai TNGC dan mitra seperti “jet shooter”, mesin pompa air, parang, garu dan pacul.
Balai TNGC juga telah mengusulkan kepada Direktur Jenderal KSDAE Kementerian LHK agar mendapat bantuan pesawat “waterbombing”, “cloud seeding” dan “trike/ultralight” untuk pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan TNGC.
Sobat Ciremai, nampaknya Tim Gabungan Damkarhut Kuningan dan Majalengka melewatkan waktu tidurnya semalam karena terus berupaya memadamkan api.
Pukul sembilan malam tadi (2/10), Tim Gabungan Kuningan melaporkan kekuatan “Si Jago Merah” termonitor pecah menjadi tujuh titik yang menyebar ke segala arah.
Blok Karang Kalong dan sekitarnya (dsk), Gunung Sumbul dsk, Karang Saninten dsk, Gunung Dulang dsk, Baru Suwita dsk, Situmpuk dsk dan Lempong Kawali adalah prakiraan lokasi dimana api masih menyala.
Sementara Tim Gabungan Damkarhut Majalengka “standby” memonitor pergerakan api yang diprediksi kian mendekat.
Sampai informasi ini diterbitkan, petugas di lapangan masih sibuk bergelut dengan api.
#sobatCiremai, mari kita dukung perjuangan para pemadam dengan memanjatkan do’a kepada Yang Maha Kuasa agar malapetaka ini segera berakhir. Amin!.
[teks & foto © BTNGC | 092018]