#sobatCiremai, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) merupakan sumber air utama bagi wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning). Taman nasional ini memiliki tidak kurang 106 titik sumber air. Sumber air tersebut telah dimanfaatkan baik sebagai sumber air minum, irigasi maupun energi listrik “mikrohidro”.
Beberapa sumber air TNGC tersebut, selain menghasilkan aliran air yang jernih, juga memiliki “landscape” yang mengagumkan dimana salah satunya adalah sumber air Cikolomberan.
Sumber air ini lokasinya tidak jauh dari jalur pendakian Apuy dan wisata alam Bukit Merkuri Sayangkaak, masuk area kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Majalengka.
Kekaguman dan kedamaian akan dirasakan jika sobat sempat mendatangi lokasi ini. Pemandangan yang disuguhkan berupa mata air yang keluar dari sela-sela bebatuan. Bahkan terdapat mata air yang keluar dari tebing batu setinggi 30 meter yang membentuk air terjun kecil setinggi satu meter dengan panjang kurang lebih 20 meter. Fenomena ini menambah daya tarik setelah panca indera dimanjakan jernihnya aliran air, udara yang sejuk dan segar, suara penghuni hutan dari berbagai jenis burung, serangga dan mamalia serta deru air mengalir yang menyebarkan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Sobat Ciremai, Cikolomberan memiliki arus yang deras. Debit sumber air terukur sekitar 355 liter per detiknya (2017). Saat ini, Cikolomberan telah dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih dan irigasi. Selain itu juga sebagai penunjang wisata bagi desa Argamukti yakni jalur pendakian Apuy dan desa Tejamulya yakni Bukit Merkuri Sayangkaak.
Tersedianya air bersih bagi kebutuhan dasar merupakan salah satu manfaat yang dapat dinikmati secara berkelanjutan dengan syarat kelestarian hutan gunung Ciremai sebagai area tangkapan air tetap terpelihara.
Nah sobat, alam akan memberikan manfaat terbaik bagi kita jika kita pun melakukan upaya terbaik. Oleh karena itu, mari kita jaga kelestarian alam gunung Ciremai agar kualitas kehidupan tetap baik sampai anak cucu kita kelak. Salam Lestari.
[Teks, foto & video © Robi Gumilang – BTNGC | 122018]