.
Sekarang ini, Polisi Kehutanan (Polhut) tidak hanya sekedar bekerja rutinitas tugas dan fungsi (tusi) sehari-hari. Menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, memantau dan mengevaluasi serta melaporkan kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan serta pengawasan peredaran hasil hutan adalah tusi yang biasa. Terus kira-kira apa yang tidak biasa ya sobat?.
.
Siang itu (20/01/19), Polhut Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) Pasawahan Kuningan bekerja tidak biasa. Mereka sedang Ngariung Cerdas (Ngacer) bersama 50 orang siswa SMA Negeri Mandirancan Kab. Kuningan. Obrolannya tentu tentang konservasi.
.
Sudah rahasia umum apabila generasi milenial lebih memilih ke Mall daripada ke hutan. Nah kegiatan ini menjawab fenomena tersebut. Tujuan besarnya mencetak generasi ini agar mengenal hutan, isi dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Kelak dikemudian hari akan tercipta generasi-generasi konservasi yang dapat memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana dan berkesinambungan. Sehingga tindak pidana dan pelanggaran di bidang kehutanan tidak akan terjadi lagi.
.
Pola kegiatan ini ternyata banyak generasi muda yang tertarik dengan hutan dan isinya. Terbukti selain telah melakukan penanaman pohon jenis Peutag sebanyak 100 pohon di sekitar sumber mata air Bukit Kahiyangan. Selain itu, pihak sekolah meminta kepada Polisi Kehutanan TNGC untuk melakukan bimbingan tentang pendidikan Lingkungan sekolah mereka.
.
#sobatCiremai, sebagai generasi “milenial” yang sedang mencari jati diri sudah semestinya kita menyerap ilmu yang bermanfaat. So, mari kita bangun negeri dari pinggiran hutan.
.
[Teks & Foto © Dadan – BTNGC | 012019]