Langit berawan mewarnai pagi ini di pantai pelabuhan Cirebon (15/2). Hiruk pikuk panitia dan peserta “Coastal Clean Up” menyambut Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang datang bersama rombongan. Ya, hari ini Menteri Siti akan memimpin bersih-bersih pantai utara Jawa (Pantura) itu.
Turut hadir pula Walikota Cirebon dan Bupati Indramayu serta “stakeholder” yakni Pertamina EP VI Balongan, Indonesian Power, Pelindo, pelajar, aktivis lingkungan, dan Pramuka.
Harapannya, acara ini bisa memberikan kesempatan kepada para pihak tersebut agar aktif dalam pengendalian pencemaran pesisir dan pantai. Bahkan lebih luas lagi agar dapat mengurangi pencemaran ke tengah laut. Sehingga tidak ada lagi ikan besar yang mati karena memakan sampah plastik.
Acara bersih pantai tidak hanya kali ini, momen seperti ini telah berjalan sejak tahun 2015. Bahkan secara global pun telah dilakukan.
Menurut Siti, “Sampah laut sebagian besar berasal darat yang terbawa dari aliran sungai dan kawasan pesisir”. Nah, sobat ini perlu diperhatikan ya. Kita jangan membuang sampah di sungai!.
“Oleh karenanya kita harus menyelesaikan masalah sampah dengan membangun dan bekerja sama-sama”, tutupnya.
Siti juga mengajak momen ini bukan menjadi awal dan akhir penanganan sampah. Pemerintah daerah, aktivis dan masyarakat maupun “stakeholder” lain harus turut serta dalam menjaga lingkungan.
Dengan bersenjatakan sapu, pengki, dan karung bersama seribuan peserta, Siti ikut memunguti sampah di Pantura. Tak kurang satu jam telah terkumpul sampah plastik sebanyak ratusan kilogram.
#sobatCiremai, sampah menjadi masalah serius saat ini di gunung, pantai dan di mana pun. Tapi sampah akan berdaya guna apabila kita mengolahnya dengan benar. Misalnya dengan mendaur ulang kantong plastik menjadi tas.
So, mari kita kurangi sampah plastik dengan beralih ke bahan ramah lingkungan. Biasakan buang sampah pada tempat yang tersedia. Jangan di sungai ya sobat!.
[Teks © Dwi S-BTNGC ; foto © Aditya | 022019]