#sobatCiremai, bertemu lagi dalam edisi menyibak potensi keanekaragaman hayati Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sebagai langit tatar Pasundan, gunung tertinggi di Jawa barat. Kali ini kita akan berkenalan dengan salah satu jenis burung langka dan merupakan satwa endemik pulau Jawa yaitu Kipasan ekor merah (Rhipidura phoenicura).
Dinamakan kipasan karena ekornya dapat dikembangkan layaknya kipas yang berwarna merah jingga kecoklatan. Sebuah pemandangan yang sulit dilewatkan jika sobat kebetulan melihat atraksi yang langka saat berkunjung ke gunung Ciremai, terutama bagi pengunjung jalur pendakian.
Jika beruntung, sobat bisa menjumpai burung tersebut pada ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl) meskipun burung ini sukar diabadikan karena gerakannya sangat cepat.
Keberadaan Kipasan ekor merah di alam dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Sedangkan “International Union for Conservation” (IUCN) mencatat dalam kategori “Last Concern” (LC), mengingat keberadaan di habitat aslinya hanya ada di pulau Jawa.
Nah sekarang kita sudah tahu, satwa tersebut tak boleh kita renggut kehidupannya. Oleh karenanya mari kita jaga keberadaan Kipasan ekor merah dengan menjaga kelestarian ekosistem gunung Ciremai sebagai salah satu habitat alaminya.
Bagaimana caranya?. Ya, salah satunya dengan menjadi pengunjung obyek wisata alam yang menjaga GAYA (Green, Aman, Nyaman dan Asyik). Salam konservasi!.
[Teks © Robi, Foto © Robi & Hendri-BTNGC | 042019]