Musim kemarau kali ini terasa ekstrim. Hujan yang berhenti sekitar April menjadikan wilayah gersang tak berair.
.
Angin kencang dan terik matahari yang menyengat membuat temperatur udara menjadi naik. Akibatnya rumput dan semak belukar meranggas dan cepat mengering. Misalnya pada wilayah tandus berbatu area wisata alam Batuluhur, desa Padabeunghar, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat.
.
Nah untuk mengantisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut, Polisi Kehutanan (Polhut) melakukan koordinasi masyarakat mitra.
.
“Kami selaku pengelola wisata alam Batuluhur siap siaga dan akan membantu petugas bila terjadi kebakaran”, tandas Itok mewakili teman-teman sejawatnya (20/7).
.
“Di sini ada embung air yang bisa digunakan untuk mendukung upaya pemadaman api”, tambah Santo.
.
Kemudian secara berbarengan, kami mengecek kondisi embung air tersebut.
.
Ada lima embung yang di wisata alam Batuluhur yang bisa menampung 8000 liter air.
.
Tiga embung telah terisi penuh air. Sedangkan dua embung masih belum diisi air. Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut kami menghimbau kepada pengelola wisata alam Batuluhur agar segera mengisi dua embung lagi.
.
Air bagi lima embung tersebut berasal dari sumber air Cipari yang dialirkan melalui pipa sepanjang tiga kilometer.
.
#sobatCiremai, peran embung air sangat vital dalam pengendalian karhutla diantaranya untuk mengisi “jet shooter” dan tanki mesin pompa air. Sebab kita tahu, hanya airlah yang efektif melawan api.
.
So, ayo cegah karhutla sekarang juga dengan cara bijak berwisata alam.
.
[Teks & foto © Yaya-BTNGC | 072019]
.
#klhk
#ayoketamannasional
#gunungciremai
#cegahkarhutla
#stopkarhutla
#ciremaizerofire
#pesonakuningan
#pesonamajalengka
#pesonaindonesia
#wonderfulindonesia