Pasca kebakaran puncak, berbagai cara dilakukan untuk menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau ini.
Patroli secara intensif pada areal yang rawan kebakaran pun selalu dilaksanakan petugas Balai TN Gunung Ciremai bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) supaya tidak terjadi kebakaran yang dapat merusak kelestarian hutan.
Penyuluhan dan penyadartahuan tentang bahaya kebakaran hutan terhadap masyarakat yang ditemui dilapangan selalu dilakukan, terutama pada masyarakat yang mampunyai lahan berbatasan langsung dengan kawasan TNGC supaya tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara dibakar.
Koordinasi dengan pihak terkait yakni BPBD, Muspida, Muspika sampai dengan Pemerintah Desa sekitar kawasan pun dilakukan guna menciptakan sinergitas dalam mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan.
Selain upaya tersebut di atas, pemasangan spanduk tentang bahaya kebakaran maupun larangan kegiatan yang dapat menimbulkan kebakaran dipasang setiap lokasi wisata alam.
#sobatCiremai, mengingat musim kemarau saat ini masih berlangsung, kami mengajak kepada sobat ciremai maupun seluruh masyarakat untuk turut tanggap pada bencana kebakaran hutan dan lahan supaya hutan tetap lestari.
So, bijak dalam penggunaan api di musim kemarau. Api kecil jadi kawan, api besar jadi lawan.
[Teks & foto © Agus D-BTNGC | 092019]