Bicara gunung tak melulu perkara ‘kekayaan’ daratan, tetapi ternyata di gunung pun terdapat ekosistem air tawar yang tak kalah ‘kaya’ dengan daratan.
Sesuai nama habitatnya, ekosistem air tawar gunung Ciremai-Jawa Barat yakni perairan air tawar seperti situ atau danau Sangiang di Majalengka; Situ Tespong, kolam Cigugur, Balong Dalem, dan sungai Cilengkrang di Kuningan.
Hmm, pada dasarnya, ekosistem perairan memiliki konsep dasar sama dengan ekosistem darat. Keduanya hanya dibedakan oleh unsur lingkungan “biotik” yang lebih berperan.
Dalam ekosistem perairan, komponen “abiotik” yang lebih berperan adalah air. Sedangkan dalam ekosistem darat, komponen “abiotik” yang lebih berperan adalah tanah.
Pada ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri “abiotik” kadar garam kurang dari satu persen, dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, suhu bervariasi sangat rendah, dan penetrasi atau masuknya cahaya matahari kurang.
Ya, ekosistem air tawar gunung Ciremai memiliki beberapa komponen makhluk hidup atau “biotik” yang hidup dalam air tersebut.
Pertama, “Plankton” yang terdiri atas “fitoplankton” dan “zooplankton”. Organisme ini dapat bergerak dan berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus air, misalnya ganggang “Uniseluler” dan “Protozoa”.
Kedua, “Nekton”. Ia merupakan organisme yang bergerak aktif berenang. Misalnya ikan Dewa (Tor soro) di kolam Cigugur dan Cibulan, Kuningan serta Kodok Merah Ciremai (Leptophryne javanica) di curug Payung, Ipukan-Kuningan.
Kemudian ada “Neuston”, organisme yang mengapung di permukaan air. Misalnya serangga air, teratai, dan ganggang yang ada di Situ Cicerem, Talaga Remis, dan
Lalu terdapat “Bentos”, organisme yang berada di dasar perairan, misalnya udang, kepiting, dan cacing.
Selanjutnya “Perifiton”. Ia adalah satwa yang melekat pada organisme lain. Misalnya siput atau sejenis keong (Molusca).
#sobatCiremai, ekosistem air tawar gunung Ciremai memang masih menjadi ‘misteri’. Sebab kita belum tahu sepenuhnya apa yang ada di dalam Situ Sangiang, Situ Tespong, dan situ lain yang belum terjamah.
So bagi sobat, khususnya mahasiswa atau peneliti profesional, yuk lakukan penelitian ekosistem air tawar gunung Ciremai.
[Teks © Tim Admin, Foto © IG @galerikuningan @inamarlina.21 @renaldi_rona @Azis-BTNGC | 112019]