Bertema adopsi pohon, Lempong Balong, salah satu blok rehabilitasi Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memulai program wisata terbatasnya. Blok ini dikelola oleh kelompok masyarakat Palutungan Arban melalui perjanjian kerjasama dengan Balai TNGC. Tidak hanya menanam, tapi kelompok ini juga memfasilitasi untuk pemeliharaan tanaman minimal minimal tiga tahun.
Paket adopsi pohon awal dilakukan oleh Trail Adventure Club Kuningan (TRACK) sekaligus penyerahan jersey anggota baru dan wujud tanggung jawab lingkungan.
Penanaman 500 bibit pohon ditanam oleh puluhan anggota komunitas yang di antaranya berasal dari Kodim 0615 Kuningan, Polres Kuningan, dan masyarakat setempat. Jenis yang coba ditanam yaitu Peutag, Kiteja, Salam, Lame, Binbin, Kijagong, dan Jamuju.
“Kegiatan ini kali pertama dan merupakan kejelian kelompok Arban dalam melihat peluang serta kepedulian terhadap gunung Ciremai”, ungkap Kepala Balai TNGC, Kuswandono.
Sementara Kepala SPTN Wilayah I Kuningan, San Andre Jatmiko mengungkapkan, “itu format baru, adopsi pohon pemeliharaan akan tiga tahun yang dikelola masyarakat”.
Hal tersebut diamini Amiruddin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan. “Bahwa hal tersebut merupakan paradigma baru pengelolaan lingkungan hidup, masyarakat diberikan ruang kelola dalam menjaga lingkungan”, ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan.
“Tentu ini mendukung karena tidak mungkin hanya Pemda atau dinas terkait, tapi masyarakat turut menjaga hutannya”, tutup Amiruddin dalam sambutannya
#Sobat Ciremai, masyarakat sebagai subyek pengelolaan taman nasional menjadi mutlak adanya seperti di Lempong Balong.
So, bila sobat tertarik untuk adopsi pohon di sana, yuk datang dan beli paketnya!. Jangan tunggu “leweung ruksak, cai beak, manusia balangsak”. Artinya hutan rusak, air habis, manusia sengsara.
[Teks & Foto © Tim Admin-BTNGC | 122019]