.
Beberapa waktu lalu petugas Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menemukan jamur raksasa saat melakukan kunjungan lapangan di salah satu sudut gunung Ciremai.
.
“Baru kali ini semenjak 10 tahun bertugas di sini, kami menemukan jamur sebesar ini”, kata Aah Hidayatullah, petugas Polisi Kehutanan (Polhut) Balai TNGC mengungkapkan keheranannya (4/1).
.
“Penemuan ini butuh identifikasi lanjutan untuk menguak jamur raksasa tersebut. Sebab sepertinya jamur raksasa ini tidak muncul setiap tahun. Melainkan hanya tumbuh saat tertentu belaka. Mungkin juga ia hanya hidup beberapa pekan saja”, kata Hendri Hariyadi, petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai TNGC melontarkan pemikirannya.
.
Ya, hasil penelusuran dari dunia daring digital sedikit memberikan informasi terkait jamur jumbo tersebut.
.
Kemungkinan jamur jumbo yang dimaksud ialah “Calvatia gigantea” atau biasa disebut “Puffball mushroom” alias jamur raksasa yang langka.
.
Menurut informasi dunia daring digital, “Calvatia gigantea” biasanya ditemukan di padang rumput, ladang, dan hutan gugur saat akhir musim kemarau. Namun anehnya habitat jamur jumbo tersebut justru diketemukan di bawah rimbunnya hutan hujan tropis gunung Ciremai saat memasuki musim hujan.
.
“Kami menemukannya tumbuh di tumpukan tebal dedaunan hutan rimba. Bukan di area terbuka”, ungkap Hendri Hariyadi.
.
“Ukurannya sebesar bola basket. Jumlahnya tak kurang dari 20 buah”, timpal Aah Hidayatullah.
.
Yup memang menurut informasi dunia daring digital, “Puffball mushroom” punya diameter 10 hingga 90 centimeter (cm). Bahkan bisa mencapai 150 cm dengan berat mencapai 20 kilogram!.
.
Bila dibelah, jamur raksasa yang telah matang berwarna coklat kehijauan. Sedangkan bila belum matang isinya berwarna putih.
.
“Isinya putih dengan tekstur mirip tahu (makanan ringan)”, tambah Hendri Hariyadi.
.
Masih menurut informasi dunia daring digital, “Puffball mushroom” muda yang dagingnya berwarna putih murni aman dikonsumsi.
.
“Karena bentuknya besar, maka sangat mengenyangkan bila kita konsumsi. Tentu direbus dulu ya”, pungkas Hendri Hariyadi sambil mesem.
.
Namun bila dagingnya sudah tidak berwarna putih murni dan sudah ada campuran warna lain, jangan dikonsumsi. Karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan akibat racun yang terkandung dalam daging jamur tersebut.
.
Pamungkas, menurut informasi dunia daring digital, “Puffball mushroom” telah digunakan sebagai obat penahan pendarahan dan pembalut luka luar.
.
Nah, konon dalam Perang Dunia I, jamur raksasa ini sudah diolah menjadi serbuk dan irisan setebal 3 cm sebagai obat luka luar.
.
Spekulasi lebih lanjut, jamur raksasa ini juga dipercaya sebagai obat anti tumor “Mucoprotein calvacin” yang tersedia dalam jumlah sangat sedikit di alam.
.
#sobatCiremai, “Kingdom Fungida” gunung Ciremai memang masih menyimpan jutaan misteri yang belum terungkap. Hal ini merupakan tantangan bagi mahasiswa dan peneliti profesional untuk melakukan penelitian terhadap jamur raksasa nan langka tersebut.
.
Oh ya, hati-hati dengan jamur. Jangan konsumsi secara serampangan tanpa pengetahuan yang jelas!.
.
So, ayo kenali, cintai, dan manfaatkan secara bijak kekayaan alam kita.
.
Ayo meneliti di gunung Ciremai!.
.
[Teks © Tim Admin, Foto © Hendri & Aah -BTNGC | 012020]
.