Duduk di tepi Sungai Cipaniis di Kawasan Wisata Paniis Singkup, Desa Paniis, akan membuat mata sobat akan tertuju pada aliran air Cipaniis yang bening dan bergejolak menerobos bebatuan.
Untuk sampai ke lokasi wisata tersebut, mereka menempuh perjalanan dari Kota Cirebon selama hampir satu jam. Jarak Kota Cirebon dengan Paniis sekitar 60 kilometer, melintasi jalan kampung yang naik-turun dan sebagian rusak. Di kanan-kiri jalan terdapat kebun salak milik warga.
Suasana sejuk segera menyapa ketika memasuki kawasan wisata alam tersebut. Pohon-pohon pinus tegak berdiri, menghalau panas yang beberapa menit sebelumnya masih terasa.
Sungai Cipaniis bagi warga Paniis merupakan sumber kehidupan. Warga memanfaatkan air sungai untuk air minum dan irigasi pertanian.
Pery warga setempat mengatakan, air sungai itu merupakan bagian penting dari tahapan kehidupan warga. ”Kalau mau ada hajatan, misalkan pernikahan, atau ada bayi lahir, biasanya warga mengambil air dari sini. Mereka yang datang mengambil air di sini tidak hanya dari Kuningan, tetapi juga Cirebon, Indramayu, dan Majalengka. Mereka percaya air dari sungai ini memiliki tuah kebaikan,” ujar pery. Air Cipaniis juga dipercaya bisa cepat mendatangkan jodoh dan menghilangkan penyakit.
Sumber air Cipaniis juga vital bagi warga Kota Cirebon. ”Tahun 1982, sumber air Paniis bagi Kota Cirebon ini disebut sebagai sumur air terbesar se-Asia Tenggara. Setelah dikumpulkan, air lalu dialirkan melalui pipa-pipa PDAM menuju bak-bak kontrol, antara lain di Plangon, sebelum dialirkan ke pusat penampungan air PDAM Cirebon di Jalan Tuparev,” ujar Pery.
#sobatCiremai mumpung libur, yuk ke wisata alam Cipaniis di desa Paniis-Singkup, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat.
[Teks © Tim Admin, Foto © IG @nabillafizza @ayoeda_niaofficial90 @pio_emem @istiana_7 -BTNGC | 022020]