Corona ‘Berkuasa’ Dalam Cuaca Dingin?

Buat sobat yang berpikir di gunung itu aman karena tak ada Corona. Hmm, sepertinya sobat mesti berpikir ulang. Karena menurut para ahli justru ketahanan Virus Corona ketika berada di tempat bersuhu rendah lebih lama!.

Ya, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, itu disinyalir mampu bertahan lebih lama ketika berada di tempat bersuhu rendah seperti dilansir laman tempo.co (9/3).

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, kemampuan bertahan Covid 19 di suhu rendah terlihat dari tingginya penyebaran virus tersebut di kota-kota yang bersuhu dingin.

“Pusat penyebaran COVID-19, Wuhan 13° C, Qom 19°C, Daegu 11°C, Lombardia 14°C, Hokkaido 0°C. Virus memang lebih lama bertahan di luar pada suhu dingin,” demikian disampaikan Ari melalui akun Twitter @DokterAri.

Sebelumnya, Peneliti bidang mikrobiologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra, mengatakan kemampuan bertahan hidup virus, terutama yang masuk dalam keluarga corona dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain jumlah, suhu, hingga kelembaban. Keduanya mampu bertahan hidup lebih lama di kondisi yang lembab dan dingin.

#sobatCiremai, saat ini suhu di gunung Ciremai berkisar 4 sampai 13 derajat celcius saja. Sedangkan kelembabannya antara 80 sampai 100 persen!.

Mengerikan! Karena suhu yang demikian sangat nyaman bagi penularan Covid 19 bukan?.?

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan penting penutupan seluruh wisata alam dan pendakian gunung Ciremai.

So, ayo menjadi pendaki dan wisatawan yang bijak dan cerdas!.

[Teks & Foto © Tim Admin, Image © IG @coronaviruss -BTNGC | 032020]

Ikuti Kami