Kita lanjutkan postingan minggu lalu ya.
Adakah jejak kebesaran zaman Prabu Siliwangi (ᮕᮢᮘᮥ ᮞᮤᮜᮤᮝᮍᮤ) di gunung Ciremai (ᮍᮥᮔᮥᮀ ᮎᮤᮛᮨᮙᮄ) dan sekitarnya?.
Dari informasi yang kami himpun, jawabnya tentu ada. Misalnya sosial budaya yang masih terpelihara dengan baik di keraton-keraton Cirebon.
Ya, sebab sultan-sultan Cirebon merupakan keturunan Prabu Siliwangi dari salah satu istrinya yakni Nyai Subang Larang. Dari pernikahan ini lahirlah Walangsungsang alias Cakrabuana, Rara Santang, dan Raja Sangara alias Kian Santang.
Nah, Rara Santang ialah ibunda dari Sunan Gunung Jati. Jadi, Sunan Gunung Jati itu adalah cucu dari Prabu Siliwangi. Ini akan dibahas lain kali ya. Yuk kita kembali ke jejak Sang Prabu.
Ada pula petilasan berupa batu dan sumber air dengan segudang cerita serta kearifan lokal yang menyertainya.
Dari sekian banyak jejak Sang Prabu tadi, tampaknya sumber air yang mesti kita telusuri. Karena hulu air ada di gunung Ciremai.
Menurut cerita lisan, banyak sumber air sekitar gunung Ciremai yang kemunculannya acap dikaitkan dengan sosok Prabu Siliwangi.
Ya, sekurangnya ada tujuh sumber air yang dikatakan berkaitan dengan Sang Prabu yakni Balong Darma Loka, Balong Cigugur, Balong Dalem, Cibulan, Kebon Balong, Balong Kramat Pasawahan, dan Situ Cipadung.
Entah kebetulan atau tidak, semua sumber air tadi berbentuk situ atau danau. Anehnya, hampir semua situ itu merupakan habitat atau tempat hidup Ikan Dewa (Labeobarbus douronensis).
Kita tahu, Ikan Dewa nota bene dipercaya sebagian masyarakat sebagai jelmaan prajurit Sang Prabu.
#sobatCiremai, secara tersirat kita bisa memaknai sumber air ‘peninggalan’ Sang Prabu mesti kita jaga untuk kepentingan bersama.
So, mengapa Prabu Siliwangi banyak ‘mewariskan’ sumber air di gunung Ciremai?. Nantikan minggu depan ya.
[Teks & Foto © Tim Admin, Lukisan © Keraton Kasepuhan Cirebon -BTNGC | 032020]