.
#sobatCiremai, kita lanjutkan postingan dua minggu lalu ya.
.
Mengapa Prabu Siliwangi (ᮕᮢᮘᮥ ᮞᮤᮜᮤᮝᮍᮤ) banyak ‘mewariskan’ sumber air di gunung Ciremai (ᮍᮥᮔᮥᮀ ᮎᮤᮛᮨᮙᮄ)?.
.
Dalam posting sebelumnya sudah dibahas, sekurangnya ada tujuh sumber air yang dikatakan berkaitan dengan Sang Prabu yakni Balong Darma Loka, Balong Cigugur, Balong Dalem, Cibulan, Kebon Balong, Balong Kramat Pasawahan, dan Situ Cipadung.
.
Nah tentu saja keberadaan sumber air tadi sangat vital untuk memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat utamanya pertanian, peternakan, dan perikanan.
.
Sumber-sumber air inilah yang menjadi faktor kekayaan budaya masyarakat Sunda agraris seperti Kawin Cai, Mapag Sri, dan upacara adat lainnya.
.
Berkat sumber air yang melimpah, Prabu Siliwangi mampu membawa Pajajaran ke puncak kejayaannya sebagai kerajaan agraris yang makmur dengan hasil bumi seperti dituliskan dalam naskah kitab Waruga Jagat dari Sumedang dan Pancakaki Masalah Karuhun Kabeh dari Ciamis.
.
Kedua naskah ini mencatat pada abad ke-18 dalam bahasa Jawa dan huruf Arab Pegon yang menyebut masa pemerintahan Sri Baduga ini dengan masa Gemuh Pakuan (kemakmuran Pakuan, red). Oleh karenanya tak mengherankan bila hanya Sri Baduga yang diabadikan kebesarannya.
.
Oh ya, sebagian masyarakat masih ada yang mengistimewakan sumber air gunung Ciremai karena dianggap punya kekuatan supranatural yang bisa menyembuhkan penyakit dan penolak bala.
.
So mari jaga air kita.
.
[Teks & Foto © Tim Admin, Lukisan © Keraton Kasepuhan Cirebon -BTNGC | 032020]
