Sebuah kebetulan saat gelaran Indofest 2020, booth gunung Ciremai bersebelahan dengan booth Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) Aranyacala Universitas Trisakti (Usakti), Jakarta.
Ya, nama Trisakti kerap kita dengar dalam aksi heroik mahasiswa pada era reformasi 98 silam.
Terus apanya yang kebetulan?. Nah dalam satu kesempatan, sebagai tetangga yang baik, admin berkunjung ke booth Aranyacala. Hmm, sok kenal sok deket gitu deh?.
Setelah saling berkenalan, kami ngobrol ngalor ngidul. Akhirnya obrolan sampai pada sejarah deklarasi kelompok pegiat alam ini.
Menurut salah satu pemandu booth, Aranyacala pertama kali dideklarasikan di gunung Ciremai lho.?
Hal ini terkonfirmasi pada sebuah buku mereka yang menulis, “Pada 29 November 1967, bertepatan dengan Dies Natalis pertama Usakti, kelompok pegiat alam Aranyacala dideklarasikan secara resmi di gunung Ciremai, Jawa Barat”.
Berarti tahun ini, Aranyacala menginjak usia 53 tahun ya.
Kemudian tertulis, “Hadir saat itu, Hadi Wiyono Rahardjo, Vincent Darya, Beng Kam Beng, Dede Sumantri, Johanes Lumewu, dan seorang lainnya”.
Namun sayang, buku tersebut tak menyebutkan di mana tepatnya lokasi deklarasi tersebut. Apakah di puncak Ciremai ataukah di bumi perkemahan?. Mungkin sobat ada yang tahu?.?
Sekedar informasi, Aranyacala punya empat kegiatan pokok yakni kegiatan di alam bebas; kegiatan yang bersifat ilmiah; kegiatan untuk kemanusiaan; dan pembinaan mental, fisik, dan keorganisasian.
Saat berkegiatan di alam bebas, ada enam divisi bagi para anggota Aranyacala yaitu Gunung Hutan, Panjat Tebing, Penelusuran Gua, Arung Sungai, Bahari, dan Dirgantara.
Nah khusus untuk Divisi Gunung Hutan, suatu saat nanti mungkin bisa memperingati hari jadi Aranyacala di gunung Ciremai. Tentu hal ini hanya bisa dilakukan saat Covid 19 sudah enyah ya!.
#sobatCiremai, pepatah mengatakan banyak teman berarti banyak saudara. So, let’s be friends!.
[Teks & Foto © Tim Admin-BTNGC | 032020]