Bila sobat mendaki gunung Ciremai pasti ketemu pohon Jamuju (Dacrycarpus imbricatus). Tapi mungkin tak ngeh bila itu Jamuju. Ya, habitatnya berada sebelum area terbuka Edelweiss dan Cantigi pada 2.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jamuju kadang juga disebut kayu embun atau cemba-cemba, adalah spesies “konifer” yang termasuk famili “Podocarpaceae”.
Tumbuhan ini mampu tumbuh hingga 50 meter dengan diameter batang mencapai 70 centimeter. Batang bawah lurus dan tidak bercabang hingga setinggi 20 meter.
Sedangkan tajuknya kerap membentuk kubah dengan cabang berlimpah dan menyebar.
Kulit batangnya kasar dan berlentisel dengan warna coklat tua atau kehitaman. Sementara kulit bagian dalam berwarna merah muda hingga coklat kemerahan.
Daun Jamuju tersusun secara spiral, berbentuk lanset dan menyerupai sisik-sisik yang saling menutupi. Daun mudanya menyebar dan menyerupai kulit.
Buahnya soliter dan berdaging dengan “involukrum” dari daun yang memanjang runcing pada bagian pangkal. Awalnya berwarna orange kemudian jadi merah atau ungu dan akhirnya menjadi coklat. Jangan dimakan ya buahnya karena tak enak.
Hmm, #sobatCiremai coba buka lagi galeri foto dan video saat mendaki gunung Ciremai. Siapa tahu ada Jamuju yang terabadikan.
So, mari kenali dan cintai tumbuhan sekitar kita.
[Teks & Foto © Tim Admin -BTNGC | 032020]