Pandemi Covid 19 belum usai melanda ibu pertiwi sehingga pemerintah pemerintah mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejumlah wilayah yang berbatasan dengan ibu kota Indonesia, Jakarta untuk mempercepat penangan virus jahat ini.
Meski demikian, pelayanan publik mesti tetap digelar seperti distribusi dan pelayanan kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Tak hanya itu, pelayanan publik lainnya pun mesti tetap dilaksanakan seperti yang dilakukan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) pada bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
“Abis rapat di kantor. Tenang aja pesertanya tak lebih dari sepuluh orang. Itu pun duduknya berjauhan”, ungkap Oom, Polisi Kehutanan (Polhut) beberapa waktu lalu.
Petugas lapangan pun masih bekerja normal seperti dikatakan Hendra Rimbani, Polhut. “Kerja seperti biasa ke lapangan. Misalnya patroli dan memasang kamera jebak”, katanya.
Sementara itu, sebagian masyarakat Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) pun masih ada yang tetap bekerja. Misalnya Nana, MPGC Gunung Ciwaru, desa Payung, Rajagaluh, Majalengka, Jawa Barat.
“Paling bersih-bersih aja biar nggak kotor. Kan masih ditutup”, ujarnya.
“Sesekali ada petugas berkunjung. Ya sharing obrolan aja”, tambahnya saat ditanya lebih jauh.
Hal senada diungkapkan Dedi Tato, Ketua Forum Ciremai, “Benar. Memang semua MPGC kami himbau tetap menjaga kebersihan lokasi wisata alam meski sedang ditutup”.
“Semoga pandemi ini segera tuntas”, harap Dedi Tato.
Bila #sobatCiremai memang terpaksa bekerja di luar ruangan, jangan lupa terapkan protokol pencegahan Covid 19 seperti mengenakan masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak antar sesama ya.
[Teks © Tim Admin, Foto © BTNGC | 042020]