Tak terasa dua puluh hari berlalu sejak ‘reaktivasi’ atau pembukaan tahap I aktivitas wisata alam di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jawa Barat berupa aktivitas treking dan penyediaan jasa makanan-minuman alias kantin.
Iya, wisata alam wilayah Kuningan dibuka sejak 26 Juni kemarin. Sedangkan wisata alam wilayah Majalengka dibuka sehari kemudian dengan total 44 destinasi wisata alam yang sudah dibuka.
Dalam sebuah rapat beberapa hari lalu (8/7), Kuswandono, Kepala Balai TNGC mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) dan petugas pendamping yang telah mematuhi panduan penyelenggaraan wisata alam ‘new normal’ ini.
“Alhamdulillah. Secara keseluruhan sudah berjalan sesuai aturan sehingga tak ada kasus Covid 19 di gunung Ciremai. Mudah-mudahan begitu seterusnya, tak tercipta cluster,” ucapnya.
Lebih jauh beliau mengungkapkan, Balai TNGC sedang mempertimbangkan, apakah pembukaan tahap I ini akan berlanjut ke pembukaan tahap II atau belum.
“Memang tak mudah untuk melanjutkan ke pembukaan tahap II berupa wisata kemping dan pendakian. Banyak hal yang mesti kami pikirkan dan rencanakan secara cermat. Selain itu, kami pun mesti melakukan koordinasi dan konsultasi secara intensif kepada satuan tugas Covid 19 Kuningan dan Majalengka serta pemerintah pusat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK),” jelasnya panjang lebar.
“Semua itu sedang kami persiapkan dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu Didik Sujianto, Kepala Sub Bagian Tata Usaha mengungkapkan jumlah kunjungan wisata alam gunung Ciremai.
“Jumlah pengunjung harian berkisar antara ratusan sampai seribuan orang saja. Tapi saat weekend, jumlah pengunjung melonjak tiga sampai empat kali lipat, antara tiga sampai empat ribu orang,” ungkapnya (14/7).
Beliau menambahkan, selama dua puluh hari ini sudah ada lima digit wisatawan yang menyambangi gunung Ciremai.
“Jumlah pengunjung harian menghabiskan kuota 5 sampai 40 persen dari kuota 9.542 orang per hari sesuai daya dukung dan daya tampung. Jadi masih aman dan tidak over kuota,” katanya.
Beliau juga memastikan jumlah pengunjung dilaporkan secara online setiap hari kepada Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK), Kementerian LHK.
“Tak hanya jumlahnya, keadaan dan penerapan protokol kesehatan pun kami laporkan setiap hari,” ujarnya.
Nah dari laporan harian itu, beliau menyimpulkan ada sejumlah destinasi favorit wisatawan seperti Cipaniis, bumi perkemahan (buper) Palutungan, buper Hulday Cimanggu, Ipukan, dan Woodland.
Pamungkas, beliau berharap pembukaan wisata alam tahap I ini menjadi pemicu kesejahteraan dan kesehatan masyarakat setempat.
“Mudah-mudah berkah nan sehat semuanya. Amin,” tutupnya.
#sobatCiremai, jadi kapan reaktivasi tahap II nih?. So wait, see, and prepare!.?
[Teks © Tim Admin, Foto © MPGC -BTNGC|072020]