Sudah dua minggu Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bersama Masyarakat Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) menyelenggarakan wisata alam era pandemi Covid 19 sesuai protokol kesehatan.
Kita tahu sejak 26 Juni kemarin wisata alam gunung Ciremai wilayah Kuningan dibuka kembali. Sedangkan reaktivasi wisata alam gunung Ciremai wilayah Majalengka berlangsung semenjak 27 Juni lalu.
Pada pembukaan tahap I ini terdapat 44 lokasi wisata alam yang beroperasi dengan jenis aktivitas treking atau jelajah alam dan penyediaan jasa makanan-minuman alias kantin.
“Terima kasih kepada MPGC dan petugas pendamping yang telah mematuhi panduan penyelenggaraan wisata alam ‘new normal’ gunung Ciremai”, buka Kuswandono, Kepala Balai TNGC dalam rapat yang dihadiri puluhan MPGC, kemarin (8/7).
Tak pernah bosan, Kuswandono terus mengingatkan MPGC agar tetap berpegah teguh pada protokol kesehatan pandemi Covid 19.
“Pengelola dan pengunjung wisata alam mesti sehat. Jangan sampai kita terjangkit virus corona akibat pembukaan kembali aktivitas wisata alam,” pesannya.
Kemudian beliau menegaskan reaktivasi tahap I hanya untuk aktivitas treking dan jasa penyediaan makanan-minuman saja.
“Untuk wisata kemping dan pendakian, mudah-mudahan bisa digelar pada pembukaan tahap II. Tentunya dengan mempertimbangkan hasil evaluasi pembukaan tahap I”, katanya.
Beliau pun mengingatkan, saat ini wisata alam gunung Ciremai dipantau langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) seperti jumlah kunjungan wisata yang harus dilaporkan setiap hari.
“Oleh karenanya mari tetap setia pada protokol yang berlaku sampai pandemi ini dinyatakan berakhir. Bila ada yang melanggar, akan kami berikan sanksi,” tegasnya.
Tak lupa, beliau mengucap syukur tak diketemukan kasus Covid 19 dari gunung Ciremai.
“Alhamdulillah. Secara keseluruhan sudah berjalan sesuai aturan sehingga selama dua minggu ini tak ada kasus. Mudah-mudahan begitu seterusnya, tak tercipta cluster,” katanya.
Di tempat dan acara yang sama, Eddy Syukur, MPGC Hulday yang berbicara mewakili MPGC lain mengungkapkan komitmennya terhadap protokol ‘new normal’.
“Setiap hari, kami selalu menerapkan protokol kesehatan kepada pengelola dan pengunjung,” ungkapnya.
Menurutnya, ia tak segan menolak pengunjung bila tak sesuai protokol.
“Kalau tak bermasker, kami sarankan pengunjung beli masker yang kami sediakan. Bila keukeuh, terpaksa kami tolak,” tegasnya.
Ia menambahkan, tindakan itu dilakukan demi keselamatan kesehatan bersama.
“Umumnya, pengunjung sudah menuruti protokol. Namun memang masih ada segelintir pengunjung yang nakal. Jadi, tak mengapa kehilangan segelintir pengunjung asalkan tak ambil resiko yang bisa mencelakakan kesehatan bersama,” tambahnya.
Pamungkas, Dedi Tato, Ketua Forum Ciremai, lembaga yang mengkoordinasikan MPGC berharap reaktivasi tahap II akan terwujud dalam waktu dekat.
“Semoga komitmen kami terhadap panduan wisata alam ‘new normal’ ini mendapat nilai positif dari para pengambil kebijakan di pusat sana,” pungkasnya.
#sobatCiremai, bagaimana kelanjutannya?. Wait, see, and prepare!.
[Teks © Tim Admin, Foto © MPGC & Tim Admin-BTNGC | 072020]