Seekor Elang Jawa (Elja) alias “Nisaetus bartelsi” atau sebut saja Pandem menampakkan diri di pemukiman warga salah satu desa di kecamatan Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat pada Sabtu pagi (8/8).
Sontak warga melaporkan ‘penampakan’ satwa liar itu kepada Polisi Kehutanan (Polhut) Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
“Saat itu Polhut Hendra Rimbani dan Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Iwan Sunandi langsung meluncur ke lokasi untuk mengamankan Elja tersebut,” kata Kasat Polhut, Dadan saat ditemui usai penyerahan si Pandem kemarin (11/8).
Menurut laporan dua petugas tadi, warga yang memberikan informasi tersebut bersedia menyerahkan sang “raptor” kepada petugas secara sukarela.
“Berdasarkan keterangan dalam berita acara, si Pandem itu tiba-tiba ada di pekarangan rumah warga dalam kondisi fisik lemah. Kemudian kami bawa ke kandang satwa liar sementara di Markas. Lalu selama tiga hari, kami beri ia makan daging ayam,” terang Dadan.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Didik Sujianto mengatakan si Pandem tersebut perlu penanganan medis.
“Untuk habituasi Elja, kami serahkan kepada instansi yang lebih berwenang dalam penanganan satwa liar yakni Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat,” ujarnya yang diamini Humas Agus Yudantara.
Kemarin siang pula dua petugas BBKSDA Jawa Barat dari Resor Cirebon, Momo Supomo dan rekan kerjanya menjemput sang elang.
“Setelah kami cek, kondisinya kurang sehat. Nampaknya ada kelainan pada salah satu mata si Pandem ini,” ungkap Momo Supomo.
Menurut Momo, sang garuda akan bawa ke dokter hewan untuk mengetahui kondisi rinci kesehatannya.
“Setelah itu kami antarkan ke Pusat Konservasi Elang Kamojang, Garut untuk dihabituasi sampai kondusif. Bila pulih, tentu akan kami lepasliarkan lagi ke alam,” pungkasnya.
#sobatCiremai tentu berharap si Pandem sehat kembali kan?. Amin!?
So mari kenali, cintai dan lestarikan satwa liar sekitar kita.
[Teks & Foto © Tim Admin -BTNGC|082020]