Meski dalam tiga hari terakhir cuaca kerap mendung bahkan turun rintik hujan, namun Polisi Kehutanan (Polhut) bersama masyarakat, instansi serta relawan tak kendor mengupayakan pencegahan kebakaran hutan (karhut) gunung Ciremai.
.
Selain aktivitas posko dan pembuatan sekat bakar kuning, embung air pun tak luput dari persiapan antisipasi karhut.
.
“Kami cek kondisi embung air, terutama di area sisi utara yang dekat rawan karhut,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Kuningan, San Andre Jatmiko melalui Kepala Satuan Polhut, Dadan, kemarin (12/8).
.
Dadan menjelaskan ada dua tipe embung air yakni embung buatan yang ada di desa hasil pembangunan pemerintah kabupaten dan embung alami berupa situ, talaga, dan danau.
.
“Fungsi embung amat vital untuk memasok persediaan air dalam operasi pemadaman karhut terutama untuk tanki dan ‘jetshooter’,” tambahnya.
.
Di tempat terpisah, Fire Boss Agus Yudantara mengatakan persediaan air di lapangan dinilai sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pengendalian karhut. Sebab terdata 30 embung air buatan dan alami yang tersebar di kaki gunung Ciremai.
.
“Sebetulnya di setiap posko sudah tersedia air untuk operasi pemadaman api. Air tadi berasal dari sumber air terdekat yang dialirkan melalui pipa kemudian ditampung dalam bak,” katanya.
.
#sobatCiremai, semoga semua upaya tersebut berhasil mewujudkan ‘Ciremai Zero Fire 2020’. So, mari stop karhutla sekarang juga!.
.
[Teks © Tim Admin, Foto © Polhut-BTNGC|082020]