.
“Untuk pencapaian salah satu Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) tahun 2021, kami menyelenggarakan penilaian efektivitas pengelolaan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dengan menggunakan metode ‘Management Effectiveness Tracking Tools’ (METT),” buka Kepala Balai TNGC, Teguh Setiawan melalui Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN), San Andre Jatmiko di ruang rapat (9/11/2021).
.
MEET dilakukan dua tahun sekali oleh setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). METT kali ini dihadiri Kepala Sub Direktorat Pemulihan Ekosistem Direktorat Pengelolaan Kawasan Konservasi, Mamat Rahmat.
.
“Esensi dari METT ialah menindaklanjuti ‘langkah ke depan’ yang sama-sama kita tentukan,” kata beliau.
.
Selain unsur internal Kementerian LHK, hadir pula unsur eksternal dari dinas terkait Pemerintah Kabupaten Kuningan dan Majalengka; akademisi dari Universitas Kuningan dan Universitas Majalengka; dan para mitra kerjasama Balai TNGC seperti Masyarakat Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Akar.
.
Penilaian METT meliputi seluruh kegiatan yang telah dilakukan dalam dua tahun yang terdiri dari perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari TNGC.
.
Satu persatu bahan penilaian METT tersebut dibahas dalam diskusi yang cukup hangat.
.
“Kami berharap dan mendukung Balai TNGC bisa merealisasikan ‘langkah ke depan’ yang barusan kita tentukan,” kata Eddy Syukur, Forum Ciremai.
.
[Teks & foto©Urusan Promosi Pemasaran Kehumasan & Pendakian-BTNGC|112021]