Elang jawa (Nisaetus bartelsi) adalah burung pemangsa endemik Pulau Jawa dan menjadi salah satu konsumen teratas dalam ekosistem gunung Ciremai. Spesies ini juga cukup rentan terhadap perubahan lingkungan sehingga jenis ini menjadi salah satu indikator. Pentingnya keberadaan jenis ini, Direktorat Jenderal KSDAE, Kementerian LHK menetapkan Elang jawa sebagai satwa dilindungoi dan termasuk 25 spesies prioritas terancam punah.
Keberadaan Elang yang identik dengan lambang negara ini, pertama kali teridentifikasi di gunung Ciremai tahun 2011. Saat itu, tim menemukan sarang elang jawa dan disusul perjumpaan di kawasan hutan Gunung Ciremai. Sejak saat itu, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) mulai melakukan pengamatan rutin. Kemudian tahun 2015, tim mulai mensurvei seluruh kawasan untuk data yang lebih akurat.
Hasil kompilasi dan analisis data monitoring sampai tahun 2023, jumlah Elang jawa di gunung Ciremai mengalami peningkatan. Dari 12 lokasi pengamatan terpantau 40 individu teridentifikasi, dengan komposisi kelas umur yaitu 27 ekor individu dewasa, 12 ekor individu remaja, 1 ekor indvidu anakan, sedangkan untuk data pemantauan tahun 2024 masih dalam analisis tim.
Peningkatan jumlah Elang jawa di gunung Ciremai tidak berbanding lurus dengan kondisi habitatnya dewasa ini. Beberapa sarang telah bergeser akibat aktivitas manusia.
Sobat Ciremai, Elang jawa adalah spesies penting dalam ekosistem gunung Ciremai. Oleh karenanya, yuk kita jaga sang garuda agar tetap lestari dan nyaman di habitatnya ya Sobat.