Metode Miyawaki, dikembangkan oleh Dr. Akira Miyawaki, bertujuan menciptakan hutan asli beranekaragam hayati yang tumbuh cepat. Metode ini diterapkan di Taman Nasional Gunung Ciremai pada 2014-2015, meliputi Blok Bintanggot, Blok Lambosir dan Blok B5. Tanaman yang dipilih meliputi Peutag, Puspa, Salam, Kiputih, Mara, Kareumbi, Benda, Beuying, Beringin dan Janitri.
Penanaman dilakukan dengan jarak 70 x 70 cm, membutuhkan 20.400 bibit/ha. Perawatan dilakukan selama 3-5 tahun. Hutan Miyawaki tumbuh 1 meter/tahun dan mandiri dalam 3-5 tahun. Dalam satu dekade, area tanpa vegetasi berubah menjadi hutan asli. Metode ini efektif memulihkan ekosistem dan meningkatkan keanekaragaman hayati.