Balai Taman Nasional Gunung Ciremai sejak sepekan lalu menempatkan satu unit kamera trap di titik ketinggian sekitar 2.960 meter di atas permukaan laut lereng barat daya kawasan puncak Gunung Ciremai.
Kepala Resort Cigugur lingkup BTNGC Idin Abidin menyebutkan, penempatan kamera otomatis itu dilakukan menyusul adanya informasi bahwa di lokasi tersebut belakangan ini sering dilintasi harimau.
“Kamera trap yang saya pasang di sana seminggu lalu, kami fokuskan untuk mengamati keberadaan harimau. Selain itu juga untuk mengamati aneka satwa lainnya yang masih sering terlihat berkeliaran di seputar lereng puncak Ciremai,” ujar Idin Abidin, saat ditemui “PRLM” di kantor Resort Cigugur.
Idin menyebutkan, informasi keberadaan harimau di kawasan lereng puncak gunung berapi tertinggi di Jawa Barat itu, diperoleh pihaknya dari Kristianto (54) seorang pertapa warga Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sebagaimana diberitakan, Kristianto alias Krisna Jaya Wisesa belum lama ini sempat bertapa disertai melakukan pengembaraan selama 38 hari di kawasan puncak gunung tersebut.
Saat turun gunung, pertapa berambut gondrong itu, kepada “PRLM” pun memang sempat meyakinkan bahwa selama mengembara di kawasan puncak Ciremai itu, dirinya telah berulangkali melihat persis seekor harimau melintas di sekitar area yang kini dipasangi kamera tersebut.
“Sosok hewan yang telah beberapa kali saya saksikan melintas di sana, jelas adalah harimau bukan macan. Corak warna bulunya juga terlihat jelas belang hitam dan kuning, bukan totol-totol,” kata Kristianto, lalu menyatakan dirinya melihat sosok harimau itu dalam jarak pandang kurang dari 20 meter.
Temuan sosok harimau tersebut, ketika itu juga sempat dilontarkan dan diyakinkan Kristianto kepada sejumlah pejabat dan jajaran petugas di kantor BTNGC. Menyikapi itu pula, Kepala Resort Cigugur Idin Abidin, sepekan yang lalu berangkat mendaki dan memasang kamera otomatis tersebut pada titik lokasi sebagaimana disebutkan Kristianto.
Idin Abidin menyebutkan pengamatan keberadaan harimau di gunung tersebut juga didasari beberapa petunjuk lainnya. Di antaranya atas adanya keterangan penduduk yang menyatakan dalam beberapa tahun terakhir masih ada warga yang sempat melihat harimau dalam kawasan hutan Gunung CIremai.
Selain itu, pada tahun 1968 pernah ada seekor harimau keluar dari hutan Gunung Ciremai dan tertangkap mati oleh penduduk. “Meskipun pada tahun 1990-an pihak WWF telah menyatakan harimau jawa di Gunung Ciremai punah, tetapi dengan adanya keterangan-ketarangan dari masyarakat tadi, pembuktian masih ada tidaknya harimau di Gunung Ciremai masih perlu diteliti kembali. Bisa saja, selain harimau jawa yang telah dinyatakan punah, di Gunung Ciremai ini ada harimau sumatera,” kata Idin Abidin.(Nuryaman/A-107)
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com