.
Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memiliki potensi sumber daya alam yang unik dan menarik. Tiga satwa kunci, yaitu elang jawa, macan tutul jawa dan surili menempati dan berbagi ruang dalam kehidupan liarnya. Ratusan satwa dan tumbuhan baik itu yang dilindung maupun tidak dilindungi hidup dan tumbuh pada habitatnya. Suksesi alam dan rantai makanan berjalan dengan baik.
.
Namun dalam perjalanan kehidupan di alam liarnya tidak sering berjumpa dengan masalah. Campur tangan manusia menjadi masalah yang besar. Pemburu liar inilah sumber permasalahan yang utama yang merusak potensi sumber daya alam flora dan fauna. Mereka dengan sengaja masuk ke kawasan hutan dengan tujuan melakukan perburuan satwa dan juga tumbuhan.
.
Dengan marak terjadinya perburuan liar ini maka Polisi Kehutanan sudah mengantisifasi dengan melakukan patroli. Patroli dilaksanakan di daerah-daerah yang rawan terjadinya perburuan liar pada waktu tertentu yaitu sore menjelang malam. Pada bulan Juli 2018 ini lokasi patroli dilakukan di Blok Cileutik dan Kubang yang menurut informasi masyarakat menjadi daerah yang rawan terjadi perburuan liar. Pelaksanaan patroli juga melibatkan unsur terkait TNI/Polri.
.
Sobat ciremai, dengan semakin intensifnya memburu si pemburu liar ini maka diharapkan perburuan semakin berkurang. Mencari celah dari kelengahan petugas inilah cara para pemburu beraksi. Maka tuntaskan aksi sang pemburu liar ini dengan cara memburu mereka sampai tuntas agar sumber daya alam ciremai dapat terselamatkan. Karena tentunya kita sangat faham, bahwa satwa liar yang mereka buru itu lebih baik tetap berada di rumahnya, di alam, di hutan TNGC. Satwa-satwa tersebut akan turut menjalankan fungsinya menjaga keseimbangan ekosistem.
.
[teks © Oman DP-BTNGC, foto © Hamdan-BTNGC | 072018]
.
#klhk
#ayoketamannasional
#gunungciremai
#savetumbuhansatwaliar
#ditjengakkum