Sobat sudah pernah tahu kan tentang “ecotourism”?. Ya, satu konsep berwisata alam yang ‘ngetren’ dan ideal bagi kawasan konservasi, apalagi untuk taman nasional.
Nah dalam konsep tersebut peran “interpreter” penting adanya. Karena melalui profesi ini pesan pengetahuan akan ditransfer ke pengunjung sehingga nantinya tamu akan ‘kesengsem’ dan berkunjung kembali.
Hari ini (24/4), Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) mencoba meningkatkan kapasitas Masyarakat Mitra Pengelola Wisata Alam Gunung Ciremai (MPGC). Acara yang digelar di Hotel Prima Sangkanhurip ini baru melibatkan delapan MPGC di Kuningan dan Majalengka.
Pelatihan ini memang belum melibatkan semua MPGC. Akan tetapi harapannya mereka bisa menjadi “pilot” bagi 56 MPGC lainnya.
Acara ini menghadirkan narasumber mumpuni yakni Dosen Departemen KSDH & E, Eva Rachmawati, Fakultas Kehutanan IPB. Hadir pula M. Nurdin Razzak, ahli “ecotourism” dan “photografy” serta merupakan gugus tugas Direktur Jenderal KSDAE.
Kuswandono, Kepala Balai TNGC membuka pelatihan ini. Dalam sambutannya mengulas sejarah TNGC.
“Solusi wisata alam menjadi pilihan dalam menciptakan pra kondisi kawasan semasa peralihan status hutan produksi dan hutan lindung menjadi taman nasional”, ungkapnya.
#sobatCiremai, pengen tau keseruan acaranya bagaimana?. Sobat bisa pantengin terus media sosial gunung Ciremai.
[Teks © Dwi S-BTNGC & Foto © Kuswandono-BTNGC | 042019]