Hari terus berlalu mengantarkan musim kering pada titik penentuan. Saat angin berhembus kencang ditemani terik mentari yang menyengat membuat vegetasi hutan cepat kering kerontang.
Hutan sekitar Pajaten salah satunya. wilayah ini mungkin lebih dikenal sebagai “serambinya kebakaran” karena hampir setiap tahun terjadi. Untuk itu upaya restorasi terus dilakukan yakni pemeliharaan tanaman dan pembuatan sekat bakar terus dilakukan.
Begitu juga dengan embung-embung air, pun telah disiapkan untuk antisipasi jika kebakaran terjadi. Embung di 16 lokasi tersebut, airnya disuplai dari dua sumber mata air yakni Cipujangga dan Situ Tespong. Untuk menunjang penyedotan air pun telah disiapkan lima pompa air dan satu pompa “sprint”.
Saat patroli ke Pajaten, kami bertemu dengan Dedi dan Bambang Irawan, dua anggota JICS, lembaga yang bekerjasama dengan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di wilayah pemulihan ekosistem ini. keduanya terus mengomando masyarakat dalam pembuatan sekat bakar.
Mereka terus melakukan restorasi sejak tahun 2015 dan sampai saat ini tidak mengenal lelah. Hanya saja kerjasama akan berakhir pada maret 2020.
#sobatCiremai, Balai TNGC bersama mitra telah melakukan banyak hal untuk pengendalian kebakaran hutan. So, mari jaga supaya tidak terjadi kebakaran.
.
[teks & Foto © Yaya S-BTNGC|072019]