.
Kembali kita akan berkenalan dengan burung pemangsa dimana sering juga disebut juga dengan istilah “Raptor”. Sobat mesti tahu, istilah tersebut juga dipakai di film “Jurassic Park” yakni “Velociraptor”.
.
Salah satu kelompok burung pemangsa adalah burung elang. Nah, Elang ular bido “Spilornis cheela” adalah salah satunya yang ditemui dan pemangsa puncak di gunung Ciremai.
.
Elang ini termasuk keluarga “Acciptridae”, lebih sering disebut Elang bido. Di gunung Ciremai, Elang bido berbagi ruang dengan Elang Jawa, Elang hitam dan Elang brontok.
.
Disebut elang ular karena mangsa utamanya adalah ular. Dimana tubuh Elang bido tahan terhadap bisa ular.
.
Ukuran tubuhnya sedang, sekitar 50 centimeter (cm). Bulu burung remaja dan dewasa tidak terlalu berbeda yakni coklat dengan bintik-bintik putih pada bagian perut dan lambung. Ciri khas yang membedakan dengan jenis elang lain adalah pada saat terbang dan membentangkan sayap, terlihat adanya garis putih yang lebar di bagian belakang sayap.
.
Perlu sobat tahu, seluruh jenis burung elang di Indonesia merupakan satwa liar yang dilindungi undang-undang ya sobat.
.
Meski tidak sebegitu terkenal Elang Jawa yang disimbolkan sebagai Burung Garuda, Elang bido merupakan jenis elang yang paling sering dijumpai. Uni internasional untuk konservasi alam “IUCN” mengkategorikan burung ini dengan Resiko Rendah terhadap kepunahan.
.
#sobatCiremai, Elang bido saat ini terancam oleh kegiatan perburuan liar. Jika terus berlanjut, bukan tidak mungkin Elang bido akan punah. Pada akhirnya itu mempengaruhi keseimbangan ekosistem dan mengurangi fungsi serta manfaat dari kawasan hutan Gunung Ciremai yang saat ini telah dinikmati. So, ayo jaga keanekaragaman hayati burung pemangsa gunung Ciremai.