ABSTRAK
Skripsi dengan judul Dampak Kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) oleh Perum Perhutani Pada Kawasan Hutan Lindung Gunung Ciremai ini merupakan hasil penelitian terhadap dampak kebijakan
PHBM tepatnya wilayah Seksi Pengelolaan Tarnan Nasional Gunung Ciremai I Kabupaten Kuningan. Penelitian ini dilatar belakangi ketertarikan penulis terhadap pelaksanaan pengelolaan hutan di kabupaten kuningan melalui program ini kabupaten kuningan termasuk kedalam kabupaten konservasi yang telah tersusun secara sistematis. Namun seiring perkembangan masyarakat dan kurang sesuainya pola pengelolaan dengan kaedah konservasi, tanah Iambat laun berubah menjadi lahan kritis yang menyebabkan kekeringan, perluasan lahan pertanian selalu bertambah yang berakibat terjadinya degradasi tanah yang menyebabkan berkurangnya debit air. Hal ini dapat terlihat pada data lahan kritis, dan hasil observasi dari penulis. Pawlis beranggapan bahwa kondisi tersebut terjadi karena kurang memperhatikan dampak yang akan terjadi sesuai dengan dimensi-dimensi dampak yang akan te:jadi
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak kebijakan PHBM khususnya dalam rangka rehabilitasi lahan kritis di kabupaten kuningan. Penelitian ini mengacu pada teori James Anderson mengenai dimensi-dimensi dampak kebijakan bahwa keberhasilan atau kegagalan kebijakan dapat dilihat dari dampak yang di timbulkan dari kebijakan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data adalah dengan studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara dan analisis pada dokumen terkait. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive sampling. juga melakukan cross check, dengan melakukan wawancara terhadap Kelompok Tani Hutan (KTH) dan masyarakat sekitar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (l) dampak kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) belum sesuai dengan apa yang diharapkan, karena masih menimbulkan dampak negatif seperti pengolahan tanah intensif yang menyebabkan erosi, tingginya aliran permukaan (run OD) yang menyebabkan terganggunya persediaan air di bawah permukaan tanah pada musim kemarau dan longsor pada musim penghujan, (2) rusaknya beberapa sumber mata air di kawasan Tarnan Nasional Gunung Ciremai menyebabkan pasokan air untuk persawahan dan pemukiman penduduk di kaki gunung Ciremai menjadi sangat kurang, (3) adanya pola pemanfaatan kawasan hutan yang tidak sesuai dengan peruntukannya (misalnya penggunaan lahan hutan untuk budidaya sayuran) sehingga menyebabkan terjadinya lahan kritis. Pemerintah hendaknya lebih mengintensiftan pelatihan yang sifatnya membangun masyarakat kearah yang semakin baik agar pembelajaran lebih sering terjadi, mengingat rendahnya tingkat pendidikan masyarakat desa hutan.
Unduh file pdf disini
Riset Lainnya
- Komposisi Jenis dan Struktur Tegakan Hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat
- Analisis Kandungan Unsur Hara Makro, Carbon, dan Mikrobiologi Tanah Pada Berbagai Ketinggian Tempat Di Jalur Pendakian Palutungan Taman Nasional Gunung Ciremai
- Strategi Pengembangan Obyek Wisata Alam Bumi Perkemahan Leles Taman Nasional Gunung Ciremai
- Kajian Monitoring Dan Koordinasi Dalam Efektivitas Pelaksanaan Pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Balai Taman Nasional Gunung Ciremai
- Kajian Keanekaragaman Tumbuhan Endemik Pada Jalur Pendakian Linggasana Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan
- Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Lumut (BRYOPHYTA) di (Blok Leuweung Buah dan blok Ciwaruling) SPTN Kuningan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC)
- Similaritas Morfologi Katak Yang Ditemukan Di Sisi Timur Taman Nasional Gunung Ciremai
- Identifikasi Dan Pola Penyebaran Saninten (Castanopsis argentea) Di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai
- Pengembangan Program Wisata Alam Berbasis Satwa Mamalia di Resort Mandirancan Taman Nasional Gunung Ciremai Provinsi Jawa Barat
- Model Pembayaran Jasa Lingkungan Air (Payment For Environmental Services) : Studi Kasus Taman Nasional Gunung Ciremai Provinsi Jawa Barat (Model Of Payments For Water Environmental Service : Case Study Of Ciremai Mountain National Parks, West Java Province)