Sobat pernah dengar karbon?.?
Karbon atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom 6 pada tabel periodik. Nah sebagai unsur golongan 14 pada tabel periodik, karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4. Hal ini berarti terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen.
“Terdapat tiga macam isotop karbon yang ditemukan secara alami yakni 12C dan 13C yang stabil, dan 14C yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh peluruhannya sekitar 5730 tahun,” kata Kepala Seksi Pemanfaatan Jasling Panas Bumi dan Karbon Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK), Anton Eko Satrio dihadapan hadirin (25/8).
Ya, kemarin Direktorat PJLHK Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menggelar ‘inhouse training’ dan simulasi integrasi jasling ke dalam stok karbon berbasis ekosistem.
Acara sehari itu dihadiri peserta internal Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dan peserta dari Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Lingkungan Hidup Kuningan dan Majalengka, Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan, dan Forum Ciremai.
“Hutan sebagai ekosistem alami memiliki peran penting dalam siklus dinamika karbon. Sebab hutan punya kemampuan untuk menyerap karbon dan mengontrol pelepasannya ke udara,” kata peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3SEKPI), Nurul Silva Lestari.
Nurul menjelaskan, pohon di hutan mampu menyerap karbondioksida atau CO2 untuk fotosintesis dan menyimpannya dalam bentuk karbohidrat pada kantong karbon di akar, batang, dan daun sebelum dilepaskan kembali ke atmosfer.
“Hal ini menimbulkan keterkaitan antara biomassa hutan dengan kandungan karbon,” jelasnya.
Beliau menambahkan, hutan memiliki empat kolam karbon yakni Biomassa Atas Permukaan atau ‘Aboveground Biomass’, Biomassa Bawah Permukaan atau ‘Underground Biomass’, Bahan Organik Mati, dan Kandungan Karbon Organik Tanah.
“Intinya, bila hutan utuh maka karbon tersimpan aman. Tapi sebaliknya, bila hutan rusak maka karbon terlepas ke udara. Akibatnya ya terjadi perubahan iklim,” pungkasnya.
#sobatCiremai, berapa jumlah karbon dan berapa banyak karbon yang sudah terlepas ke udara dari hutan gunung Ciremai?. Pantengin aja medsos kami ya.
So, mari cintai hutan kita untuk bumi yang sehat!.
[Teks & Foto © Tim Admin -BTNGC|082020]