Kurang dari 3 bulan sejak 27 Januari 2014 semua jalur pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai ditutup untuk umum. Penutupan ini dimaksudkan untuk pemulihan kondisi jalur pendakian yang telah hampir tanpa henti digunakan selama setahun lamanya. Disamping itu faktor cuaca yang tidak menentu menjadi alasan lainnya bagi Balai Taman Nasional Gunung Ciremai untuk menerapkan status ditutupnya jalur pendakian. Tentunya banyak pendaki langganan yang merasa kecewa dengan hal tersebut. Terbukti pada bulan pertama penutupan banyak pendaki yang menanyakan alasan penutupan jalur pendakian. Di bulan kedua, para pendaki semakin intens dan kritis terhadap status penutupan jalur pendakian melalui email dan jejaring sosial. Bahkan beberapa diantaranya memaksa melakukan pendakian tanpa sepengetahuan petugas alias illegal. Tentunya hal tersebut sangat tidak disarankan dan riskan akan hal-hal yang tidak diinginkan.
Â
“Dengan memperhatikan situasi, kondisis serta cuaca pada akhir-akhir ini, kami merencanakan pembukaan kembali pendakian pada pertengahan April” ujar Ir. Dullhadi Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai beberapa waktu lalu.
Beberapa Mitra Pengelola Pendakian melayangkan surat permohonan kepada Kepala Balai untuk membuka kembali jalur pendakian terkait dengan kondisi cuaca yang mulai membaik. Hal itu dibuktikan pula dengan pengecekan lapangan dan pengambilan foto-foto kondisi jalur.
Selanjutnya seluruh Mitra Pengelola Pendakian diundang dalam rapat pembahasan pengelolaan jalur pendakian pada 10 April 2014.
Akhirnya Kepala Balai memenuhi ucapannya dengan membuka kembali jalur pendakian melalui surat No. S.258/BTNGC-1/2014 yang memuat bahwa pendakian TNGC dibuka kembali mulai tanggal 17 April 2014. Dengan demikian, setiap pendaki dapat kembali menyalurkan hobinya dan diwajibkan pula mengikuti Prosedur Pendakian sesuai dengan Keputusan Kepala Balai No. SK.47/BTNGC-1/2013.