Sapu Nyere Pegat Simpay Paturay Patepang Deui

1

Beberapa hari yang lalu Balai Taman Nasional Gunung Ciremai menggelar acara Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut Pejabat Eselon IV sebagai tindak lanjut dari pelantikan pejabat eselon II, III dan IV Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Markas Besar Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Acara Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut Pejabat Eselon IV dilaksanakan di Aula yang baru selesai pengerjaanya pada akhir tahun 2015. Acara tersebut berlangsung secara sederhana, haru, dan penuh kekerabatan serta kejutan.

Tidak seperti Sertijab sebelumnya yang selalu digelar di hotel. Kali ini Aula yang biasanya menjadi tempat olah raga bola voli di sulap menjadi tempat “party”. Kesibukan pun melanda panitia mulai dari pemesanan kursi, panggung, catering dan sound system termasuk bahan-bahan lainnya.

Acara ini bersifat internal. Jadi yang hadir hanya pegawai Balai TNGC saja.

2Dimulai dengan pengisian absen, lalu para peserta undangan memasuki Aula dan duduk rapi. Bu Ruri yang memang memiliki potensi dalam tarik suara didaulat menjadi MC langsung membuka acara. Suasana begitu terasa hening dan hidmat. Pandangan peserta terfokus pada MC.

Sambutan pertama dilimpahkan kepada Ir. Padmo Wiyoso selaku Kepala Balai. “Saya merasa kaget dan tidak menyangka bahwa teman-teman panitia mampu menyiapkan acara ini dengan sempurna. Saya merasa seperti sedang di Istana Presiden” selorohnya membuka ucapan. Ucapan pak Kabal mengundang  mesem-mesem dari para peserta. Maklum Pak Kabal memang dikenal sebagai sosok yang humoris, pandai mencairkan suasana namun tetap memiliki wibawa.

Selanjutnya sambutan diberikan oleh Ibu Titiek selaku Kepala Suba Bagian Tata Usaha yang memasuki purna tugas alias pensiun. Terasa sangat mengharukan saat Bu Titiek mengucapkan kata demi kata dalam sambutannya. “Terima kasih kepada Mang Pendi yang selalu membersihkan rumah dinas saya, Pak Agus Sumarna yang memberikan informasi awal tentang TNGC” ucapnya sambil sesekali menahan tangis dengan tangannya.

Walaupun hanya sekitar 20 bulan saja beliau menjabat sebagai Kasubag TU, namun rupanya Bu Titiek memberikan kesan yang mendalam. Beliau di kantor dikenal sebagai sosok ibu yang senantiasa bersahaja dalam menjalankan tugasnya. “Nuwun Sewu”, “Assalamu ‘alaikum” “Selamat Pagi” adalah beberapa kalimat yang sering diucapnya dalam kesehariannya di kantor.

Lalu Pak Ir. Hawal Widodo selaku Kepala SPTN Wilayah I Kuningan memberikan sambutan perpisahan dengan anak buah dan atasannya. “semoga setelah hari ini tidak terputus tali silaturahmi diantara kita” ucapnya dengan nada berat. Beliau dikenal sebagai pejabat yang dekat dengan masyarakat dan tak segan meluangkan waktu yang sangat panjang dalam melaksanakan tugas. Beliau selalu totalitas dalam pengendalian kebaran hutan dan penanaman kawasan. Cita-citanya adalah mewujudkan TNGC sebagai tempat untuk mensejahterakan masyarakat sekitarnya dengan pemberdayaan masyarakat secara konseravasi. Kerjasama dengan JICA adalah karya nyatanya.

Kemudian giliran Pak Mufti Ginanjar, S.Pi, MT. M.Sc yang memberikan sambutan. Beliau promosi dari staf menjadi Kepala SPTN di Balai TN Kepulauan Seribu. Applaus diberikan kepadanya. “saya sebenarnya sangat berat meninggalkan Ciremai karena disinilah saya benar-benar bekerja sebagai seorang rimbawan” ucapnya terbata-bata sambil sekuat tenaga menahan tangis yang sudah tak tertahankan. Beliau dikenal sebagai sosok yang pandai dalam melaksanakan tugas. Sebagai lulusan S2 dari Prancis, beliau telah berhasil membawa TNGC ke wajah baru mulai tahun 2010. Penanaman dengan Metode Miyawaki adalah karya nyatanya.

3

Beberapa Pejabat yang melakukan Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut Pejabat Eselon IV yaitu :

  1. Ir. Titiek Maruti                                 : Kepala Sub Bagian Tata Usaha                   : Purna Tugas
  2. Ir. Hawal Widodo                              : Kepala SPTN Wil. I Kuningan                     : Mutasi ke BBKSDA Jabar
  3. Ady Sularso, SH, MP                       : Kepala SPTN Wil. II Majalengka                : –
  4. San Andre Jatmiko,S.Hut              : Kepala SPTN Merbabu                                    : Kepala SPTN Wil. I Kuningan
  5. Siswoyo, S.Hut                                   : Kepala SKW BBKSDA JABAR                      : Kepala SPTN Wil. II Majalengka
  6. Mufti Ginanjar, M.Sc                       : PEH Muda TNGC                                               : Kepala SPTN Kep. Seribu
  7. Mufrizal, SH, MH                              : Polhut Muda TNGC                                           : Kasubag TU TNGC

Setelah sambutan-sambutan itu berlalu, tibalah saatnya memberikan souvenir untuk kenang-kenangan para pejabat yang mutasi meninggalkan TNGC. Kumpulan foto-foto moment terbaik dicetak pada bingkai yang unik. Rasa sedih, senang dan lucu tergambar jelas pada raut-raut wajah para pejabat itu.

5

Sambutan juga diberikan kepada Pak Suhi Sediana yang dalam hal ini untuk mewakili para pegawai TNGC. Sontak saja hal itu menjadi bahan tertawaan karena yang bersangkutan tidak diberitahu sebelumnya oleh panitia. Pak Suhi memang dikenal sebagai orang yang humoris sehingga gelak tawa tumpah ruah saat dia berpidato dengan gayanya yang sangat lucu.

Saatnya yang paling mengharukan tentu adalah ketika bersalaman. Satu persatu pegawai TNGC bersalaman dengan pejabat yang hendak mutasi ke tempat lain. Tangis haru pecah diantara suasana salaman itu. Bu Titiek terlihat paling banyak tangisnya. Maklumnya sebagai pejabat yang pensiun tentu tidak akan kembali lagi menjabat. Berbeda dengan mereka yang hanya mutasi tentu suatu saat nanti bila memiliki kesempatan akan kembali lagi ke TNGC sebagai pejabat yang mungkin kedudukannya lebih tinggi dari sekarang.

4Tangis haru pun tak tertahankan di Aula itu. Andai kata digambarkan dengan majas metafora, tentu di hari itu, di Aula itu telah terjadi banjir air mata.

Selanjutnya acara beranjak ke ramah tamah. Sambil menyantap makan siang dan snack, mengobrol ngalor ngidul seiring dentuman hiburan musik yang begitu menggoda.

Bagi yang hobi menyanyi tentunya sudah gatalnya rasanya ingin menyumbangkan “suara emasnya”. Sebagai contoh Pak Ricky langsung melenggang ke panggung untuk menyanyi, berduet dengan sang biduan. “Berhembus Angin Malam…” lantunnya. Padahal hari masih siang he he he….

6Suasana riang, bergantian bernyanyi membawa keceriaan pada siang itu hingga beranjak siang menjelang sore acara itu pun ditutup.

Sapu nyere pegat simpay paturay patepang deui

Ikuti Kami