Balai TN Gunung Ciremai Luncurkan Stasiun Penelitian Keanekaragaman Hayati

a

(Kuningan, 30/05/2016)

Untuk mendukung program pengelolaan keanekaragaman hayati di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, Balai TNGC bekerjasama dengan PT. Pertamina EP Jatibarang Field dan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) membangun infrastruktur Stasiun Penelitian Keanegaragaman Hayati di Blok Bintangot.  Stasiun ini diresmikan pada tanggal 30 Mei 2016 dengan prasasti yang ditandatangani oleh Dr. Ir. Novianto Bambang W, M.Si selaku Sekretaris Ditjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Martinus Barus selaku Pjs. Asset 3 General Manager PT. Pertamina EP Jatibarang  Field serta Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, M.Sc selaku Dekan Fakultas IPB.

Stasiun Penelitian Keanekaragaman Hayati dioperasionalkan oleh Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan memiliki fungsi sebagai tempat obervasi dan laboratorium flora dan fauna yang ada di kawasan TNGC. Sampel flora dan fauna akan diobservasi didalam laboratorium tersebut untuk di identifikasi untuk kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan.

b

Stasiun tersebut juga akan berfungsi sebagai pusat informasi penelitian bagi mahasiswa yang melakukan penelitian di kawasan TNGC. Rencananya tema-tema penelitian juga akan disediakan di stasiun tersebut untuk mempermudah mahasiswa dalam menentukan judul penelitiannya untuk skripsi atau tugas kuliah.

Selain itu masyarakat umum pun dapat menikmati sarana yang ada di stasiun tersebut berupa wisata minat khusus yaitu pengenalan jenis flora dan fauna. Pada intinya stasiun tersebut terbuka bagi siapa saja yang berminat untuk memperkaya pengetahuannya di bidang keanekaragaman hayati.

Bertepatan dengan peresmian stasiun tersebut Balai TNGC melepasliarkan 1 ekor Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) dan 1 ekor Kijang (Muntiacus muntjak) untuk menambah populasinya di kawasan TNGC.

“Kawasan TNGC harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bidang keanekaragaman hayati dan Seni serta Budaya lokal berpadu satu untuk mencapai Kedaulatan Rakyat” ujar Kepala Balai TNGC, Ir. Padmo Wiyoso menjelaskan dalam pidatonya.

“Keberadaan Stasiun ini untuk mengisi kekosongan data base keanekaragaman hayati” kata Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, M.Sc, Dekan Fakultas IPB.

“Pertamina sebagai BUMN ikut berperan dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia” ucap Martinus Barus selaku Pjs. Asset 3 General Manager PT. Pertamina EP Jatibarang  Field

“Dengan adanya Stasiun ini semoga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan bagi masyarakat” kata Dr. Ir. Novianto Bambang W, M.Si selaku Sekretaris Ditjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ikuti Kami