Pada musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kerap terjadi di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Kejadian tersebut dapat merusak habitat flora dan fauna sehingga mengancam kelestariannya. Asap akibat karhutla juga merupakan penyebab polusi udara. Oleh karenanya perlu cara untuk menanganinya. Ya, sekat bakar.
Pembuatan sekat bakar dilaksanakan pada 30 April sampai 14 Mei 2018 di Blok Batu Kuda, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Kuningan yang melibatkan 8 Polisi Kehutanan dan 12 Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Padabeunghar.
Sekat bakar sepanjang 5 km, lebar 4 m yang mengelilingi area pemulihan ekosistem seluas 60,2 ha dibuat dengan menggunakan cangkul dan parang.
Kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisir penyebaran api sehingga tidak meluas ke area lainnya.
Sekat bakar memang upaya pencegahan karhutla yang dikerjakan oleh petugas. Namun masyarakat juga harus berperan aktif mencegah karhutla dengan tidak melakukan pembakaran untuk penyiapan lahan.
Ayo kita cegah bencana karhutla!.
[teks&foto © BTNGC-Oman DP | 052018]