ABSTRAK
Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) merupakan salah satu kawasan konservasi yang mengalami perubahan penutupan lahan hutan yang disebabkan aktivitas tak terkendali oleh masyarakat yang berada di sekitar kawasan. Masyarakat menggarap lahan disektor pertanian berupa lahan sayur dan kebun yang dikhawatirkan akan menyebabkan konversi hutan dan perubahan penutupan lahan khususnya ladang di kawasan TNGC. Data dan informasi mengenai kondisi kawasan TNGC dapat dianalisis melalui teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besar, laju perubahan dan distribusi spasial penutupan lahan TNGC selama periode 2006-2009 serta mengetahui faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi perambahan di TNGC.
Pengambilan data penelitian berupa data sosial masyarakat dan ground control point dilakukan di TNGC selama satu bulan pada bulan Juli 2010. Data yang dikumpulkan adalah data spasial berupa peta, citra Landsat ETM+ dan TM tahun 2006 dan 2009 serta data atribut yang meliputi karakter sosial ekonomi masyarakat, pengetahuan serta sikap masyarakat. Pengolahan data spasial dilakukan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh. Hasil pengolahan citra dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan data atribut untuk mengetahui pengaruhnya terhadap perubahan penutupan lahan.
Tipe penutupan lahan di TNGC terdiri atas hutan alam, hutan tanaman pinus, semak, ladang, lahan terbuka, badan air dan tidak ada data. Pada periode 2006 2009 terjadi peningkatan dan penurunan luas penutupan lahan. Penutupan lahan yang mengalami penurunan luas adalah lahan terbuka sebesar 979.2 ha (-2.26%) yang terluas di Kecamatan Pasawahan, hutan alam sebesar 51.21 ha (-0.01%) yang terluas di Kecamatan Cigugur dan badan air sebesar 1,62 ha (0.08%). Peningkatan luas terjadi pada tipe penutupan lahan ladang sebesar 178.29 ha (0.18%) yang terluas di Kecamatan Argapura, semak sebesar 746.73 ha (0.18%) yang terluas di Kecamatan Pasawahan dan hutan tanaman sebesar 92.88 ha (0.06%) yang terluas di Kecamatan Cilimus. Faktor sosial ekonomi masyarakat yang mempengaruhi perambahan adalah tingkat pendapatan di luar kawasan, pengetahuan khususnya terhadap fungsi lindung serta sikap masyarakat terhadap keberadaan hutan. Untuk mengantisipasi perluasan perambahan kawasan hutan perlu dilakukan upaya pengelola dalam peningkatan pendapatan masyarakat, rehabilitasi kawasan taman nasional serta sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat mengenai kawasan taman nasional,
Kata kunci: penutupan lahan, sosial ekonomi, taman nasional, SIG.
Riset Lainnya
- Etnobotani Dan Potensi Tumbuhan Berguna Di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat
- Perencanaan Interpretasi Kawasan Wisata Alam Batu Luhur Taman Nasiona Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan Jawa Barat
- Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Daerah Penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai
- Keanekaragaman Jenis Bambu Di Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan Jawa Barat
- Ekplorasi Jenis-jenis Pohon dan Tumbuhan Bawah Sekitar Air di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai BKSDA Jawa Barat II
- Pengembangan Pariwisata Alam di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai Wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional I Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat
- Analisis Keputusan Bupati Kuningan Nomor 430/Kpts.213 – Tentang Penunjukan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Sebagai Pengelola Objek Dan Daya Tarik Wisata (ODTWA) Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 Tentang Pengusahaan Pariwisata Alam Di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam
- Pengelolaan Satwa Liar Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas cuvier, 1809) Di Wilayah SPTN I Linggarjati Taman Nasional Gunung Ciremai
- Pemetaan Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan Di Taman Nasional Gunung Ciremai
- Perencanaan Jalur Interpretasi Birdwatching di Resort Cigugur dan Resort Jalaksana Taman Nasional Gunung Ciremai