Desa Pasawahan, Pasawahan, Kuningan merupakan daerah yang rawan dan sering terjadi kebakaran setiap tahunnya di karenakan lokasinya berupa semak belukar dan bebatuan. Apabila musim kemarau, semak belukar mudah terbakar. Dulu masyakarat yang sering membuang sampah sembarangan ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Nah, sejak 2018 sampai 2019 petugas Balai TNGC khususnya Polisi Kehutanan (Polhut) melakukan pendekatan terhadap masyarakat desa Pasawahan untuk merubah perilaku mereka. Perjuangan tersebut akhirnya membuahkan hasil. Dulu masyarakat setempat sangat antipati terhadap TNGC. Lantas dengan berbagai upaya yang dilakukan petugas, kondisi tersebut berubah. Bahkan masyarakat sekarang sangat mendukung dan ikut serta bersama-sama menjaga kawasan hutan gunung Ciremai.
Kini kesadaran masyarakat terus meningkat. Hal ini terbukti dari keikutsertaan masyarakat dalam partisipasi menjaga dan melestarikan kawasan TNGC. Terbukti dengan telah melakukan kegiatan penanaman pohon secara swadaya yang dilakukan oleh masyarakat desa Pasawahan baik generasi tua maupun muda. Mereka bahu membahu ikut melestarikan hutan dan membersihkan tumpukan sampah yang di buang ke dalam kawasan TNGC.
Masyarakat desa Pasawahan sampai saat ini sudah membentuk Kelompok Binaan TNGC. di antaranya MPA Mandiri desa Pasawahan, Kelompok Usaha Wanita Mandiri, dan Kelompok Wisata Cibugar.
Selain itu Polisi Kehutanan juga ikut mendorong dalam peningkatan ekonomi masyarakat sehingga mereka mandiri dan merasakan manfaat adanya TNGC. Misalnya dengan membangun wisata alam Bukit Kahiyangan.
#sobatCiremai, secara swadaya masyarakat bergotong royong mewujudkan wisata alam Bukit Kahiyangan yang dahulunya daerah ini merupakan sumber masalah. Kini masyarakat akan mewujudkan kedaulatan rakyat dengan siap launching lokasi wisata alam tersebut. Apa saja atraksi Bukit Kahiyangan?. Pantengin terus media sosial kami ya!.
[Teks & foto © Dadan-BTNGC | 042019]