Di suatu hari cerah tanpa turun hujan, dua petugas Polisi Kehutanan (Polhut) Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) kepergok bergelantungan pada tangga. Satu orang di atas, satunya lagi di bawah memegangi tangga (28/1).
Orang yang di atas tangga tampak membuka genting bagian belakang kantor Resor Keanekaragaman Hayati di desa Randobawagirang, Mandirancan, Kuningan, Jawa Barat.
Rupanya mereka sedang memanen madu dari sarangnya.
“Sekitar lima bulan, Lebah madu membangun sarang di sini secara alami. Kami berinisiatif mengambilnya karena memang sudah saatnya dipanen”, kata Koko, Polhut yang mengambil sarang Lebah madu sambil tersenyum.
Koko mengungkapkan dirinya tak terkena sengatan Lebah berkat kepiawannya.
“Yang penting tetap tenang dan tidak membuat pergerakan secara mendadak sehingga Lebah pun tak bereaksi saat diambil sarangnya”, ungkap Koko saat ditanya tips memanen madu liar.
“Namun untuk sarang Lebah atau Tawon liar yang ada di hutan, kita mesti sangat berhati-hati saat mengambilnya. Itu perlu pendampingan orang ahli”, katanya.
Setelah sarang madu sedikit dibersihkan, mereka pun tampak lahap menyantap madu liar tersebut.
“Cairan madunya tak terlalu banyak sih. Tapi Alhamdulillah rasanya manis, segar, dan tentunya menyehatkan tubuh”, ujar Hamdan, Polhut sambil memeras sarang Lebah madu.
Di tempat yang sama, Ahmad Fuad, petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) mengatakan, “Ada tujuh jenis Lebah madu dalam genus ‘Apis’ dari sekitar 20.000 jenis di dunia. Saat ini dikenal sekitar 44 sub jenis. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga”.
Kang Fuad, panggilan akrabnya menambahkan, Lebah madu membuat sarang dari malam yang dihasilkan oleh para Lebah pekerja di koloni Lebah madu.
“Lebah madu yang ada di alam Indonesia yakni ‘Apis andreniformis,’, ‘Apis cerana’, dan ‘Apis dorsata’. Nah khusus di Kalimantan terdapat ‘Apis koschevnikovi'”, tutup Kang Fuad.
#sobatCiremai pernah mengambil madu langsung di habitat alaminya?. Tulis pengalaman sobat di kolom komentar ya!.
So, mari kenali, cintai, dan manfaatkan secara bijak potensi alam sekitar kita.
[Teks © Tim Admin, Foto © Ahmad Fuad -BTNGC | 022020]