Liburan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah bagi masyarakat Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) serta Brebes, Tegal, Ciamis, dan Tasikmalaya dipastikan tanpa hiburan rekreasi wisata alam gunung Ciremai seperti pendakian, kemping, panorama alam, dan wisata tirta.
Benar, suasana berbagai destinasi wisata alam tersebut akan sunyi sepi tanpa kehadiran pelancong penikmat alam.
Kuswandono, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) melalui Agus Yudantara, Humas membenarkan informasi masih berlakunya penutupan wisata alam akibat pandemi Corona.
“Memang masih ditutup sejak 17 Maret 2020 hingga batas waktu yang akan diinformasikan lebih lanjut”, kata Agus Yudantara yang akrab dipanggil AY (22/5).
“Kami belum bisa memastikan kapan wisata alam gunung Ciremai bisa dibuka kembali. Karena ini kan bencana nasional. Apalagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kuningan, Majalengka, dan Cirebon diperpanjang sampai 29 Mei 2020. Jadi kami harus menyesuaikan dengan arahan pemerintah pusat dan daerah”, jelas AY.
Lantas bagaimana cara memastikan tidak ada pengunjung yang lolos?.
AY menjawab diplomatis, “Tentu kami akan menerjunkan personil dan mitra untuk melakukan pengamanan dan pengawasan di lokasi wisata alam selama libur lebaran nanti sehingga diharapkan tak ada pengunjung illegal”.
Penutupan aktivitas pariwisata tersebut juga didukung Forum Ciremai, lembaga yang menaungi masyarakat Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) di Kuningan dan Majalengka.
“Bagaimana wisata mau dibuka?. Kan semua jalan desa masih diblokir. Jadi, ya wisata alam masih ditutup”, ujar Dedi Tato, Ketua Forum Ciremai melalui whatsapp (22/5).
“Kalau ingin cepat dibuka, ya kita mesti mematuhi protokol kesehatan penanganan Corona biar pandemi ini usai”, tutupnya.
#sobatCiremai, mari rayakan lebaran di rumah saja ya agar kita segera terbebas dari rundungan Corona. Amin!.
[Teks & Foto © Tim Admin -BTNGC | 052020]