Apa yang terbayang ketika mendengar kata Tikus atau Cucurut?. Geli, jijik, gemas atau campur aduk?. ? Siapkan mentalnya ya Sob karena kali ini kita akan berkenalan dengan jenis satwa liar dari kelompok Tikus dan Cucurut yang terdata sebagai salah satu kekayaan hayati Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Menurut data petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) terdapat 12 jenis Tikus dan Cucurut dari kompilasi hasil penelitian yang pernah dilakukan di kawasan TNGC antara 2006-2017.
Beberapa jenis mungkin pernah Sobat jumpai di lingkungan sekitar atau ketika berakrivitas dalam kawasan TNGC seperti cucurut dan tikus rumah, atau cucurut gunung di sekitar puncak Gunung Ciremai.
Nah jumlah jenis satwa pengerat tadi dapat bertambah dengan ditemukannya jenis Tikus hasil identifikasi awal jenis tersebut belum tercatat.
Berdasarkan pencocokan dokumentasi dan buku panduan mamalia diperkirakan jenis tersebut adalah Tikus Ranai (Haeromys sp.) atau Nyingnying (Chiropodomys sp.) di mana secara pustaka kedua jenis satwa tersebut bukan tak biasa dijumpai di pulau Jawa. Jika Sobat dapat membantu identifikasi dari sumber terpercaya, silakan berkontribusi di kolom komentar ya.
#sobatCiremai, mari jaga terus kelestarian keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar. Sebab keberadaan suatu jenis satwa liar, baik itu tikus atau jenis lainnya memiliki peran penting dalam keberlangsungan sebuah ekosistem. Nah ekosistem itu sendiri bermanfaat untuk peningkatan kualitas hidup kita saat ini dan demi masa depan yang lebih baik. Salam lestari!.
[Teks & Foto © Robi Gumilang -BTNGC | 062020]